Dress-Up Game :3

Sunday, August 29, 2010

My Love Your Love Part 30

---Desember….


Aku sedang menonton tv ketika sms itu masuk ke handphoneku..


-Sudah lama tak ada kabar. Masih bersenang senangkah kamu bersama Alvent? TIDAK LAGI-


Haish! Nomor asing itu lagi! Menyebalkan! Maunya apa sih??


Sibuk berpikir tentang sms itu, 1 sms lain datang lagi..


-Aku tunggu kamu di taman pukul 1. Kalau kamu memang berani, ayo kita bertemu!-


Baik, kalau itu maunya! Siapa takut? Aku sudah muak dengan semua ancamannya! Aku ladeni sekarang!



***



--Pukul 1 @taman



Hujan deras tapi orang itu belum nampak juga. Sial! Jangan jangan aku dikerjainya??


Aku terus menunggu sambil duduk di bangku taman…





Tiba-tiba….


Seseorang menutup mata & membungkam mulutku.


Aku meronta dan ketika aku berhasil melepaskannya, orang itu sudah tak kelihatan.


Peluhku bercucuran. Sangat takut! Siapa dia???


Aku hendak pergi dari tempat itu karena merasa dikerjai..


Namun saat itu seseorang menarik tanganku..



Aku berbalik dan melihat sosok.. Alvent!


“Ngapain kamu disini??”



“Janjian ketemu sama kamu kan beh?” ia nyengir


Tunggu tunggu… Aku ke sini mau ketemu sama stalker sms nyebelin itu. Lah kok jadi Alvent?????


“Aku stalker itu, Vit,”


“Heh??” aku terbelalak kaget


“Habisnya kamu susah banget dikerjain. Nggak mempan mulu makanya aku pake cara begini.”


“Ya ampun Alvent.. lo tuh.. keterlaluan! Hampir aja bikin gw jantungan!” Aku ngambek dan pasang tampang cemberut


“Jangan marah dong…” ia menyentuh pipiku


“Nih hadiahnya” Alvent mengeluarkan sesuatu dari sakunya


Aku menoleh dan menerima hadiah itu, lalu membukanya..


Cincin!


“SURPRISE…!” teriak Alvent


“Vita Marissa, maukah kamu bertunangan denganku?” ujarnya lagi, kali ini sambil berlutut


Mataku berkaca kaca.


“Pasti, Alvent Yulianto” aku tersenyum dan memeluknya


Ia balas memelukku.



Hari itu terasa panjang bagiku.. Rasanya luar biasa bahagia.. Aku & Alvent berlarian kecil dalam hujan rintik rintik..



***


“Kak Greysia! Ehm.. maksudku, Greysia! Tunggu.. aku bisa menjelaskan semuanya!” teriak Andre


Aku tak mempedulikannya dan terus berjalan.


“Greys!!” Andre menarik tanganku


“Apa lagi? aku tak punya urusan denganmu!”


“Tolong baikan lagi sama Kak Ahsan. Ia sangat sedih kehilangan kamu!”


“Jangan ikut campur privasiku!” Aku berusaha melepas tangannya


“Ini urusanku juga! Kalian jadi begini gara-gara aku!” teriak Andre


Aku terdiam mendengar kata-katanya,


“Baiklah, sekarang apa maumu?”


“Jemput Kak Ahsan di bandara. Ia mau pindah ke Malaysia.”


“Ap..?? Kenapa dia tak memberitahuku??”

“Aku tak tau. Pokoknya lekas susul dia, Greys! Pesawatnya berangkat jam 9!”


Aku menengok jam di tanganku.. Sekarang 08.35!!


Aku bergegas menuju bandara “Terimakasih Ndre!” aku melambaikan tangan padanya


***



Huaaa, akhirnya sampai juga di bandara. Segera aku mencari Ahsan


Aduh, aku harus mencarinya kemana? Bejibun orang begini.. Mana tinggal 5 menit lagi!


Aku hampir menyerah ketika samar samar kulihat sosok Ahsan


Langsung saja aku berlari menghampirinya. Aku yakin itu Ahsan.


Tak peduli banyak orang di bandara. Kuterobos saja!


--Jarak aku dan orang itu tinggal 1 meter kurang. Dan dia.. menoleh! Itu beneran Ahsan!


Aku memeluknya. Ahsan memelukku dan menjatuhkan kopernya.




“Jangan pergi doong..” aku mulai menangis


“Ya elah, cengeng amat sih, cuma 3 hari kok. kalo kamu ga ijinin aku juga ga jadi pergi” Ahsan mengelus pelan rambutku


“hah?? cuma 3 hari??” aku melepas pelukanku


“iya lah. orang cuma mau nenangin diri doang.. ngapain lama lama? emang kamu kirain berapa lama??”


“2 tahun..” ujarku


“Jiah, aku kalo lama lama takut kangen sama kamu!”


Wajahku tersipu “Gomballlllllll”


“Serius neng.”


“Yaudah lah yang penting kamu nggak jadi pergi” Aku memeluk Ahsan lagi.


Ahsan hanya geleng geleng kecil sambil tersenyum melihat tingkahku



***





“Ecyeeeeeeh cincin dari sapa tuuuh?” ledek butet padaku


“Au deh. Bukannya dari elo?” candaku


“Yeee”


“Lagian, pengen tau amet. Sirik lo??” sahutku sambil tertawa


“Ngapain sirik? bentar lagi juga kok” Butet tersipu


“Eh gileee eciyeeeeeeee” teriakku


“Hehehe”


“Langsung lamaran?” selorohku


Sebuah jitakan mendarat mulus di kepalaku


“Belum laaah, enak ajaaa, baru kunjungaaan” Butet mengedipkan matanya


“Kapan?”


“Lusa.”


“Oh, Good Luck ya :)” ujarku

“You, too” Butet tersenyum


Kami saling toss


(penulis : semoga berhasil cici cicikuuu *ngarepp deh* wkwkw)



Thanks for read, comment, and like :-)
GBU, have a great day, friends :)

No comments:

Post a Comment