Dress-Up Game :3

Thursday, August 26, 2010

My Love Your Love Part 26

Tok.tok.tok


“Maria……!”


Aku mengusap kedua mataku. Pandanganku masih kabur.



Kemudian aku beranjak dari tempat tidurku dan membuka pintu


“Eh kamu, Tet.. Ada apa?”


“Haisshh malah ‘ada apa?’ hari ini mulai kuliah lagi kan?? kamu emangnya mau absen??” sahut Butet


“Oh iya!” aku menepuk dahiku sendiri


Butet menatapku tajam.



“Kamu….. habis nangis ya?” tanyanya


“Eng..enggak ko Tet..”


“Jangan bohong Mar.. keliatan tauk” ia menunjuk gelambir gelambir hitam pada mataku


“Mata kamu bengkak, sembap. keliatan banget.”


Aku terdiam dan tak bisa mengelak lagi


“Yaudah sekarang mandi gih, kalo nanti nanti rebutan kamar mandi lagi ama vita” ujar Butet lalu pergi meninggalkan aku


“Yaa”


Aku masuk lagi ke kamarku dan menyiapkan pakaian untuk ke kampus.



***


“Udah semua khan?? Ayo berangkat sekarang..” ajak Greys


“Okayy” Aku, Butet, Vita menjawab serempak






“Hari ini dingin banget ya??” Vita mengencangkan jaketnya


“Iya.. banget!” tambah Greys


Butet menoleh padaku.


“Dari tadi diem aja nih anak. Woi!” ia menepuk pundakku



“Hh.. hah? ap.. apaan??” aku tergagap lalu menoleh ke arahnya


“Biasanya lu yang paling berisik. sekarang diem aja. sakit lu??” tanya Butet sambil meraba keningku


“Isshh Butet ah, gw gapapa kali!” aku menepis tangannya lalu tertawa kecil



Saat kami sedang bercanda.. datanglah orang yang paling tidak ingin aku temui saat ini. SIMON dkk!


“Hai tet,” Hendra mndekati Butet dan merangkulnya


“Ehemm ehemmm” Vita & Greys berdehem


“Kayaknya ada yang inlope inlopan neeh” seru Vita


“Iyaaa yang dua ini kga dianggeeep ckck” sinis Greys



“Hahaha sorry sorry. Hai Vita Hai Greys” Hendra yang merasa tersindir cepat cepat menyapa Vita dan Greys


Aku hanya terpaku memperhatikan merea. sama sekali tak berkata apa-apa.


Lalu , aku menoleh karena merasa diperhatikan seseorang…..


Simon!

Daritadi ia memperhatikan aku!


Salting! Rasanya aku tak ingin lama lama berada di tempat itu.


“Ehm.. Tet, Vit, Greys, Gue duluan! Masih ada tugas yang harus dikumpulin!” teriakku


“Eh Woi mar!! tungguin dongg!! jiaaah elaaah!” seru Greys


Sebelum pergi, aku menoleh perlahan ke arah Simon. Sepertinya ia hendak mengatakan sesuatu, atau… sekedar hendak mencegahku. Maaf ya, Mon.. Jangan sekarang!




***


Huft.. sampai juga di Oxford..

Keringat membanjiri tubuhku. Gila aja, udah kaya dikejar anjing nih!!



-----Kuliah dimulai, Ms. Ann masuk ke ruangan kami dan langsung memberikan ceramah-super-panjangnya kepada kami. Huh. Membosankan.


Aku memain mainkan penaku di atas meja. Tiba-tiba aku merasa punggungku disentuh. Aku pun menoleh ke belakang.





“Apa Tet??” tanyaku heran


“Kenapa tadi kamu menghindari Simon? Kamu ada masalah sama dia?”


“Enggak kok.” Aku membalikkan tubuhku ke depan lagi.


PLOKK…..


Kali ini apa lagi?? tanyaku dalam hati. Sebuah kertas yang telah diremas remas berbentuk bola jatuh tepat di depanku.


Aku membuka kertas itu. Isinya :


“Kamu ada masalah apa sih Mar? Apa soal Simon? Kamu masih pacaran kan sama dia? BALAS”


Hhhhh… ini kan tulisan tangan butet. Aku menghela nafas lalu menulis :


“Nanti aku mau bicara. Jam 3 kita ketemu di café biasa.” lalu melempar kertas itu ke belakang



***

Aku terburu buru menuju café. Rupanya tadi aku ketiduran, dan waktu sadar, sudah setengah 4!! Padahal aku sama sekali belum siap siap. Cih!


“Buteeeeet cantiiiik!!” sapa Hendra ketika aku melewati depan kost kostannya

Aku hanya membalasnya dengan senyuman.


Sepertinya ia tidak puas dengan tanganku, makanya ia langsung mencegatku


“Sombong bener sih sama gw..” Hendra pasang tampang sedih

“Hahaha” aku tertawa kecil. “Nanti ya Ndra. Sekarang aku ketemuan sama Maria dulu.” ujarku


“Mau ngapain sih??” tanyanya penasaran


“Nggak boleh tau. Urusan cewek hhi” aku menjawab sekenanya lalu mempercepat langkahku


“Dasaaaarrr ya udah nanti maen ya.” teriak Hendra


Aku mengacungkan ibu jariku



***


“sorry Mar…” teriakku sampai di depan kafe


Maria memonyongkan bibirnya “Ratu telaattt molor mulu siih”


“hehe”


Aku menarik kursi lalu duduk di sampingnya.

“Jadi, masalahnya itu sebenarnya apa sih?”


“Hem.. sebenarnya.. aku…putus dari Simon!” jawabnya lesu


Aku membelalak tak percaya. Maria dan Simon yang selama ini selalu mesra, PUTUS???



*TBC*

No comments:

Post a Comment