Dress-Up Game :3

Monday, August 30, 2010

Berharap bultang indonesia membaik seiring dengan melorotnya prestasi :')

Sunday, August 29, 2010

Aku Cinta Kamu :: Dalam Berbagai Bahasa :)

Albania : Unë të dua

Arab : أنا أحبك --- ʼNā ʼḨbk

Belanda : Ich liebe dich

Hindi : मैं आपसे प्यार करती हूँ --- Maiṁ āpasē pyāra karatī hūm̐

Ibrani : אני אוהב אותך

Irlandia : Is breá liom tú

Italia : Ti amo

Jepang : 愛しています --- Aishite imasu

Katalana : Et Amo

Korea : 당신을 사랑합니다 --- Dangsin-eul salanghabnida

Latvi : Es mīlu Tevi

Lituavi : AŠ TAVE MYLIU

Magyar : Szeretlek

Makedonia : Те сакам --- Te sakam

Mandarin : 我爱你 --- Wǒ ài nǐ

Norsk : Jeg elsker deg

Pilipino : Mahal kita

Polski : Kocham cię

Portugis : Eu Te Amo

Prancis : Je t'aime

Rumania : Te iubesc

Rusia : Я тебя люблю --- YA tebya lyublyu

Spanyol : Te Amo

Turki : Seni seviyorum

Vietnam : Tôi yêu bạn

Yunani : Σε αγαπώ --- Se agapó̱


Keren keren yaaa ^^

My Love Your Love Part 30

---Desember….


Aku sedang menonton tv ketika sms itu masuk ke handphoneku..


-Sudah lama tak ada kabar. Masih bersenang senangkah kamu bersama Alvent? TIDAK LAGI-


Haish! Nomor asing itu lagi! Menyebalkan! Maunya apa sih??


Sibuk berpikir tentang sms itu, 1 sms lain datang lagi..


-Aku tunggu kamu di taman pukul 1. Kalau kamu memang berani, ayo kita bertemu!-


Baik, kalau itu maunya! Siapa takut? Aku sudah muak dengan semua ancamannya! Aku ladeni sekarang!



***



--Pukul 1 @taman



Hujan deras tapi orang itu belum nampak juga. Sial! Jangan jangan aku dikerjainya??


Aku terus menunggu sambil duduk di bangku taman…





Tiba-tiba….


Seseorang menutup mata & membungkam mulutku.


Aku meronta dan ketika aku berhasil melepaskannya, orang itu sudah tak kelihatan.


Peluhku bercucuran. Sangat takut! Siapa dia???


Aku hendak pergi dari tempat itu karena merasa dikerjai..


Namun saat itu seseorang menarik tanganku..



Aku berbalik dan melihat sosok.. Alvent!


“Ngapain kamu disini??”



“Janjian ketemu sama kamu kan beh?” ia nyengir


Tunggu tunggu… Aku ke sini mau ketemu sama stalker sms nyebelin itu. Lah kok jadi Alvent?????


“Aku stalker itu, Vit,”


“Heh??” aku terbelalak kaget


“Habisnya kamu susah banget dikerjain. Nggak mempan mulu makanya aku pake cara begini.”


“Ya ampun Alvent.. lo tuh.. keterlaluan! Hampir aja bikin gw jantungan!” Aku ngambek dan pasang tampang cemberut


“Jangan marah dong…” ia menyentuh pipiku


“Nih hadiahnya” Alvent mengeluarkan sesuatu dari sakunya


Aku menoleh dan menerima hadiah itu, lalu membukanya..


Cincin!


“SURPRISE…!” teriak Alvent


“Vita Marissa, maukah kamu bertunangan denganku?” ujarnya lagi, kali ini sambil berlutut


Mataku berkaca kaca.


“Pasti, Alvent Yulianto” aku tersenyum dan memeluknya


Ia balas memelukku.



Hari itu terasa panjang bagiku.. Rasanya luar biasa bahagia.. Aku & Alvent berlarian kecil dalam hujan rintik rintik..



***


“Kak Greysia! Ehm.. maksudku, Greysia! Tunggu.. aku bisa menjelaskan semuanya!” teriak Andre


Aku tak mempedulikannya dan terus berjalan.


“Greys!!” Andre menarik tanganku


“Apa lagi? aku tak punya urusan denganmu!”


“Tolong baikan lagi sama Kak Ahsan. Ia sangat sedih kehilangan kamu!”


“Jangan ikut campur privasiku!” Aku berusaha melepas tangannya


“Ini urusanku juga! Kalian jadi begini gara-gara aku!” teriak Andre


Aku terdiam mendengar kata-katanya,


“Baiklah, sekarang apa maumu?”


“Jemput Kak Ahsan di bandara. Ia mau pindah ke Malaysia.”


“Ap..?? Kenapa dia tak memberitahuku??”

“Aku tak tau. Pokoknya lekas susul dia, Greys! Pesawatnya berangkat jam 9!”


Aku menengok jam di tanganku.. Sekarang 08.35!!


Aku bergegas menuju bandara “Terimakasih Ndre!” aku melambaikan tangan padanya


***



Huaaa, akhirnya sampai juga di bandara. Segera aku mencari Ahsan


Aduh, aku harus mencarinya kemana? Bejibun orang begini.. Mana tinggal 5 menit lagi!


Aku hampir menyerah ketika samar samar kulihat sosok Ahsan


Langsung saja aku berlari menghampirinya. Aku yakin itu Ahsan.


Tak peduli banyak orang di bandara. Kuterobos saja!


--Jarak aku dan orang itu tinggal 1 meter kurang. Dan dia.. menoleh! Itu beneran Ahsan!


Aku memeluknya. Ahsan memelukku dan menjatuhkan kopernya.




“Jangan pergi doong..” aku mulai menangis


“Ya elah, cengeng amat sih, cuma 3 hari kok. kalo kamu ga ijinin aku juga ga jadi pergi” Ahsan mengelus pelan rambutku


“hah?? cuma 3 hari??” aku melepas pelukanku


“iya lah. orang cuma mau nenangin diri doang.. ngapain lama lama? emang kamu kirain berapa lama??”


“2 tahun..” ujarku


“Jiah, aku kalo lama lama takut kangen sama kamu!”


Wajahku tersipu “Gomballlllllll”


“Serius neng.”


“Yaudah lah yang penting kamu nggak jadi pergi” Aku memeluk Ahsan lagi.


Ahsan hanya geleng geleng kecil sambil tersenyum melihat tingkahku



***





“Ecyeeeeeeh cincin dari sapa tuuuh?” ledek butet padaku


“Au deh. Bukannya dari elo?” candaku


“Yeee”


“Lagian, pengen tau amet. Sirik lo??” sahutku sambil tertawa


“Ngapain sirik? bentar lagi juga kok” Butet tersipu


“Eh gileee eciyeeeeeeee” teriakku


“Hehehe”


“Langsung lamaran?” selorohku


Sebuah jitakan mendarat mulus di kepalaku


“Belum laaah, enak ajaaa, baru kunjungaaan” Butet mengedipkan matanya


“Kapan?”


“Lusa.”


“Oh, Good Luck ya :)” ujarku

“You, too” Butet tersenyum


Kami saling toss


(penulis : semoga berhasil cici cicikuuu *ngarepp deh* wkwkw)



Thanks for read, comment, and like :-)
GBU, have a great day, friends :)

Saturday, August 28, 2010

Hari ini Bang Top sama Kindra maen!

Mulai jam 23.30, @trans7


BL jangan lupa nonton! ;)

Sebuah Pencarian

Kala kesepian menyergap
Aku terduduk sendiri,
Mengenang sepi hati
Ingin rasanya aku menghilang
Pergi dari kehidupan ini

Ketika semua orang tak peduli
Bahkan matahari tak lagi menyinari
Air pun tak mengalir walau setetes
Kemana harus kulangkahkan kaki?
Semua pintu tertutup
Sepanjang jalan terasa gelap

Aku menangis meratapi nasib
Rasanya bagaikan seekor semut
berkelana di semesta yang luas
Aku bimbang
Aku ragu
Apa sebenarnya tujuanku terlahir ke dunia?
Apa arti semua ini?
Pedih peri yang kurasa
Meradang sampai ubun-ubun
Meluap-luap hendak berontak
Muntahkan semua gejolak yang ada

Kulanjutkan pencarianku
Sebuah pencarian,
menemukan ’arti’ sebuah kehidupan

Hari Bumi :: Bumi Kita Makin Mengerikan!

Hari Bumi diperingati sejak 30 tahun yang lalu. Sebuah momentum untuk mengingatkan kita supaya mencintai, menyayangi, dan melestarikan bumi seisinya. Tapi apa yang kemudian terjadi masih saja mengerikan!

Usia Bumi

Bumi telah berusia sekitar 4,66 milyar tahun. Sudah banyak tanaman dan hewan yang punah. Di Amrik, sepertiga spesies tanaman & hewan sudah hilang. Populasi gajah di Tanzania sekarang tinggal 50.000 ekor. Padahal tahun 1980,jumlah tersebut mencapai 250.000 ekor alias 5 kali lipat dari sekarang. Lalu dibentuk negara E8 yakni Brazil, Indonesia, Cina, Jerman, India, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat. Negara negara yang disebut environmental heavyweights (negara yang punya masalah berat dalam pelestarian lingkungan hidup) akan bertemu setiap tahun untuk memutuskan apa yang terbaik untuk kelestarian alam.


Suhu Memanas

Sebagian besar ahli klimatologi manyimpulkan, suhu rata-rata permukaan bumi meningkat sekitar 0,6 derajat celcius dalam satu abad ini. Salah satu penyebabnya adalah emisi karbondioksida, hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin, minyak tanah, solar. Robert Kaufmann, guru besar geografi Universitas Nasional dan David Stern, peneliti Universitas nasional Australia bilang, harus dicari bahan bakar pengganti, misal bahan bakar gas atau tenaga surya yang belum populer di Indonesia.


Lubang Ozon


Ozon di lapisan atmosfer semakin menipis & lubangnya makin meluas. Dampaknya bahkan bisa menyebabkan Kanker kanker kulit. Penyebabnya antara lain pemakaian sprayer yang mengandung aerosol. WHO melaporkan, ada 200.000 korban kanker kulit setiap tahunnya. Selain itu 3 juta orang juga menderita katarak karena kena dampaknya.


Peledakan Penduduk

Sekarang ini Bumi dihuni sekitar enam milyar orang. Dua kali lipat jumlah 40 tahun yang lalu. Tahun 2050, diperkirakan penduduk bumi mencapai sembilan milyar jiwa. Sayangnya pertambahan penduduk yang drastis ini tidak diimbangi dengan penambahan pangan & perumahan. Kemudian, hutan, tanah, dan ladang ’disulap’ menjadi tempat pemukiman. Akibatnya, terjadi banjir serta makin menipisnya air bersih karena resapan air tanah berkurang.


Tuh, kan! Sekarang ini bumi dalam masa - masa kritisnya. Apabila kita tidak segera tanggap, dengan cara menyayangi bumi kita, apa jadinya bumi kita nanti? Makanya, ayo kita sama menjaga dan merawat bumi ini. Mulai dari perubahan kecil- lah timbul perubahan besar yang berpengaruh bagi dunia!



*Love Your World,*
*Save The Earth *

From Indonesia To Indonesia =)

Heran ya?


kenapa pertandingan bulutangkis jarang banget ditayangin di tv?


sepak bola yang Indonesia cuma sbg suporter malah ditayangin ga brenti brenti


gosip infotainment ga bermanfaat hampir tiap hari ada





heraaaaan banget




padahal bulutangkis itu salah satu olahraga yang mengharumkan nama indonesia



padahal Indonesia juga disebut sebut sebagai salah satu NEGARA BULUTANGKIS TERBESAR



tapi kenapa?


menurut yang saya liat dan saya tau selama ini…


pemerintah kurang perhatian…


stasiun televisi juga kurang peduli, sekedar untuk menayangkan…



berapa jam sih yang akan terpakai..?, hanya sekedar untuk menayangkan pertandingan bulutangkis…?


olahraga yang telah memahsyurkan nama Indonesia…



agar bultang lebih dikenal!


dan lebih dicintai, sama masyarakat sendiri!


siapa tau dengan begitu regenerasi akan membaik



dan tidak terkalahkan oleh negara lain



pertanyaannya sekarang :



akankah bisa? akankah mau? akankah ada yang peduli?



saya berdoa, semoga saja prestasi bultang kita semakin membaik, dan semakin meningkat pula kesadaran masyarakat, untuk membantu membangun lagi olahraga BULUTANGKIS, yang terus mengharumkan nama INDONESIA. Amin.

---HIDUP BADMINTON LOVERS! :D
Setiap detik yang terlewat

Sebuah pengorbanan untuk bangsa

Satu kemenangan diraih

Satu kekalahan diterima

Di sebelah sini dipuji

Di sebelah sana dimaki

Itulah suka duka yang harus dijalani



kalian hebat!

kalian luar biasa!

perjuangan kalian begitu berarti

cinta & pengorbanan kalian mengagumkan

semangat juang kalian patut diteladani



kalian pahlawanku

kalian inspirasiku

kalian idolaku

selalu, dan selamanya :)


11 agustus’010

--from namiraputri, with <3

My Love Your Love Part 29

Aku merasa pusing… Ugh.. bau apa ini? menyengat sekali!

Kukerjapkan mataku dan kupandang sekeliling


“Mar? Udah bangun?”


Aku mengangguk lemah.

Hei, apa ini yang menancap di tanganku? Infus! Kuperhatikan juga pakaianku. Pakaian Rumah Sakit!


“Kok aku pake ginian sih??” tanyaku heran pada Simon


“Yee, justru aku yang tanya, kamu kalo sakit kenapa ga bilang? tambah parah noh abis transfusi!! bikin panik aja! untung kamu gapapa” sahut Simon


Aku hanya nyengir kuda.






Saat kami sedang bercanda, Stella masuk…



Ia masih memakai pakaian RS yang sama denganku. Kepalanya juga masih diperban





“Maaf mengganggu..” ujarnya lirih


“Ah tidak kok” sahutku



Stella memperhatikanku. Cukup lama.


Aku melihatnya dengan tatapan heran.


Tiba-tiba ia menangis dan langsung memelukku! Ya Tuhaaan, dia kenapa sih??


“Maria.. kamu bener bener baik….”


Tambah heran saja aku mendengar kata-katanya


“Maksud kamu??” tanyaku


Stella melepas pelukannya.



“Padahal.. aku jahat banget sama kamu selama ini..” ujarnya sesenggukan di tengah tangis “Tapi kamu justru mau ndonorin darah kamu buat aku..”


“Udah ah, semuanya kan udah lewat.. Ngomong ngomong.. selamat ya, atas jadiannya kamu sama Simon” balasku sambil tersenyum




Stella menaikkan alisnya. Kaget.


“Si..siapa yang jadian?? Kita enggak kok!” sahutnya


Aku terdiam


“Mar.. Aku mau kamu balikan sama Simon..” ujar Stella tiba tiba


Aku membelalak kaget lalu menoleh pada Simon. Ia hanya menggelengkan kepala dan mengangkat bahu


“Please Mar.. Kamu udah terlalu banyak terluka karena aku. dan kalian.. pantas bersama!” Stella menepuk bahuku



Aku menangis. Kusadari aku memang rapuh tanpa Simon. Ia satu-satunya pria yang bisa membuatku nyaman.



Simon menghampiriku dan memelukku. Aku balas memeluknya. Stella hanya memperhatikan kami sambil tersenyum.


Walaupun capek hari ini sangat membahagiakan….





***



3 bulan setelah itu…


Tak ada lagi gangguan dari Stella. Ia sudah menyerah. Tak lagi mengejar Simon.


Nggak terasa… sudah 3 tahun aku berpacaran dengan Simon.. dan tak lama lagi kami akan melangsungkan pertunangan.. Bahagianyaaa ^^





-------------------18 September


**Sibuk fitting baju nih, buat acara resminya..


Kenapa nggak ada satupun baju yang kerasa cocok ya? Bagus semua sih.. tapi gatau kenapa ga ada yang nyantol di hati.


Muter dulu deh.. siapa tau ntar nemu..



**15 menit setelah muter muter


Nyerah! Malah tambah pusing aja nih kepala, ckck


--waktu noleh, tau tau nemu gaun lumayan....


modelnya simple.. dari satin, warna biru muda.. ini cocok! asyiiiiikk!


“Lama amat sih?” kata Simon beberapa saat setelah aku keluar dari tempat fitting


“Biar napa. Namanya juga cewe” sahutku


“Yaudah yok.”


Kami pun pergi…




*Hendly ya ^^*



“Tet”


“Hem”


“Issshh dipanggil noleh kek”


“Yadeeeh” aku menoleh “apaan sih?”


“Sebenernya tanggal 20 aku udah janji mau pulang ke pemalang”


“Lah terus? apa hubungannya ma aku??”


Hendra menjitak pelan kepalaku


“Dengerin orang ngomong sampe seleseeee”


“Yayayaaa terus kenapaaa?”


“Aku mau ngenalin kamu ke ortu aku”


Waduh?? Aku belum siaaap!!!





***


*Greyssan*


“Apa apaan ini Ndre?” Ahsan menunjukkan beberapa lembar foto


“Apanya yang kenapa kak?”


“Belagak pilon lo ya?!! Gw temuin ini di buku sejarah lo!”


Mereka terlibat perdebatan kecil. Sampai akhirnya menjadi baku hantam..



Namun Greys datang di saat yang tepat.. sayangnya Ahsan telah meninju wajah Andre..





“San, stop!! Apa apaan sih ini?? Ngapain pake acara berantem segala? Ga lucu!” teriak Greys


Ahsan menurunkan kepalan tangannya “Liat sendiri nih. Gw mau pergi” ia memberikan lembaran foto tadi lalu meninggalkan Greysia yang kebingungan.


Greysia menatap lembaran foto itu. Semuanya foto itu dia.


“Ini kan waktu di jembatan itu? Katanya mau dimasukin majalah kampus??” tanya Greys pada Andre


**Sesaat kemudian Ahsan datang lagi..


“Nggak bakal dimasukin majalah kampus, Greys. Foto itu punya dia. Buat PRIBADI”


Pernyataan Ahsan semakin membuat Greys kebingungan.


“Masih belum nyadar Greys?? Andre suka sama lo!” teriak Ahsan lagi


Greysia sangat kaget. Ia menoleh pada Andre yang masih mengelus pipi lebamnya akibat dihantam Ahsan.


Andre salting. Ahsan masih cemberut, ditambah Greys..

Mereka semua larut dalam keheningan..




“Gw.. gw ga ngerti kalian berdua!!” ujar Greys kemudian berlari meninggalkan Ahsan dan Andre



Vitalvent besok yaa..

Maaf yang ga puas sama cerita kali ini.. memang mengecewakan.. soalnya saya bikin seadanya sambil nunggu WBC ditayangin.

Thx for read, comment, or like. GBU all :)

My Love Your Love Part 28

“Dari pengamatanku, sepertinya sudah 3 kali kamu melamun hari ini Mar.” ujar Greys saat kami melewati lorong


Aku hanya tersenyum tipis.


“Ada masalah apa lagi sama Simon?” tanya Greys


“Nggak ada apa apa.” Aku tersenyum lagi. kali ini senyum yang dipaksakan.


Greys menghela nafas. “Ceritalah kalau kamu mau.”


“Makasih, tapi aku nggak papa kok.”


Kami meneruskan perjalanan. Tiba-tiba.. aku terjatuh. Buku buku yang kudekap berserakan di lantai.


“Sorr..sorry Greys..” ujarku


“yee, elu sih nglamun aja dari tadi.. sini gw bantuin..”


“Thanks..” aku tersenyum lalu memunguti buku bukuku


Sampai ketika, aku memungut buku terakhir.. ternyata di dalamnya terselip sebuah gelang.


Gelang yang dibelikan Simon waktu kencan pertama kami di SMA.


Teringat lagi masa masa itu. Masa masa saat aku dan Simon masih bersama..
“Greys….” aku tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk greys.


“Yang sabar Mar…” Greys balas memelukku


Kami berdua berpelukan….duduk di pinggir lorong Oxford….




***


Sore ini aku memutuskan untuk pergi ke jembatan.. satu satunya tempat yang paling membuat aku nyaman..




@jembatan


Aku memandang ke arah sungai. di bawah jembatan. Rasanya ingin mati saja dengan terjun ke sana. Dengan begitu rasanya semua masalah bakal selesai. Dan aku tak perlu memikirkan semua masalahku lagi.



Kemudian aku memandang langit, yang penuh dengan burung camar yang beterbangan. Aku memotret mereka dengan digi-cam yang kubawa.


Andai bisa lepas bebas dari sangkar seperti mereka…


Sedang asiknya aku berandai andai.. datang seseorang..



Ia mendekatiku.. Aku pun menoleh


“Si… mon??” kagetku


“Maria, tolong jangan pergi.. dengarkan penjelasanku dulu.”


“Tak ada yang perlu dijelaskan.”


“Ada. Yang tadi, waktu aku disuapin stella.. di rumah sakit..”



“Kenapa memangnya?” potongku


“Itu nggak seperti yang kamu lihat..” ujar Simon lagi.


“Oh. maksud kamu takutnya aku cemburu gitu?” tanyaku berpura pura cuek


“Yaaah....”


“Nggak bakal kok, Mon. Itu semua bukan urusanku lagi. Kita udah ‘clear’ bukan?” aku hendak pergi


Ya Tuhan.. sebenarnya hati ini sakit bukan main. Tapi aku harus bohong. Membohongi perasaanku sendiri.. Maaf..


Namun Simon mencegahku. Ia menarik tanganku dengan sebuah sentakan.



Begitu aku berbalik ia langsung memelukku! Astaga… aku kaget setengah mati!


“Please mar. Aku masih sayang sama kamu. Jangan tinggalin aku.” ia memelukku. erat sekali.


Aku melepas pelukannya. “Maaf Mon Aku tak bisa.”


“Kamu butuh bukti?”


Bukti? Mau ngapain dia??


“Aku bisa lompat dari jembatan ini kalo kamu mau.”


WHAT??



“Nggak papa Mar kalo demi kamu. Biar kamu percaya kalo aku masih sayang banget sama kamu.”


Tangan Simon menyentuh ujung jembatan. Kakinya dinaikkan. Posisi irang mau terjun. Sepertinya ia serius!!!


“JANGAAAAAN!!!” Aku langsung mendekapnya dan mendorongnya kembali ke trotoar


Kami jatuh bertindihan..



“Mar..”


“Iya Mon..?”


“Berat nih, bangun dong..” ia nyengir


Aku tersipu lalu segera bangun.


“Maaf..” ujarku


“haha gapapa kok..” ia tertawa kecil



**Tiba-tiba handphone Simon berbunyi….. Telpon.



“Bentar ya..” ujarnya


Aku hanya mengangguk.


Ia pun menerima telpon itu.


“Apa?? Stella kecelakaan?”


Aku mengernyitkan alis.

Stella? Kecelakaan??


Belum habis rasa penasaranku Simon sudah menutup telponnya.


“Mar. Maaf aku tinggal dulu. Stella kecelakaan. Nanti kita ketemu lagi”


“Tunggu Mon,,” Aku menarik tangannya. “Aku ikut”






@RS


“Nona Stella kecelakaan saat mengendarai mobilnya. Ia bertabrakan dengan sebuah motor. Menurut saksi kejadian waktu itu sepertinya ia menuju jembatan, yang ada di tengah kota”


“Pasti ia hendak menyusulku. Kenapa sih dia terus-terusan mengekangku? Aku bukan pacarnya!” gerutu Simon


“Sudahlah.. Jangan salahkan Stella. Ia kan memang mencintaimu.” ujarku


“Tapi ia hampir melukaimu, Mar!”


“Itu kan sudah lalu. sekarang kita berdoa saja untuk kesembuhannya.”








**Setengah jam kemudian…


“Pasien kritis! ia membutuhkan donor secepatnya!”


Teriakan dokter membangunkanku.


“Siapa yang butuh donor, Mon??”


“Stella.” sahutnya santai


Aku bangkit dari tempat dudukku.


“Apa golongan darah Stella dok?”


“O” jawab dokter


“Kebetulan golongan darah saya O, dok.. Saya ingin jadi pendonor.” ujarku mantap.


Simon membelalak kaget. Ia langsung menghampiriku.


“Serius Mar??” tanyanya

“Iyalah.” jawabku


“Baik nona. silahkan masuk ke ruangan kami. tapi pastika anda dalam posisi sehat.” kata dokter


“Baik dok.”


Aku pun masuk ke ruangan



----14.30 After the transfusi :)


Aduh, lemes banget ya ternyata habis ditransfusi? Pusing banget…



---18.30


“Mar, bangun.. Stella udah sadar.. dia mau ngomong sama kamu..” Simon mengguncang guncangkan tubuh Maria


Maria tak bergerak.


“Mar, bangun!! Mar???”

My Love Your Love Part 27

“Ga percaya” kagetku


“Beneran kok. walaupun sejujurnya gw ga rela.” ia menunduk lesu sambil memotong cakenya


“Kalo ga rela kenapa diputusin? Aneh lo ah!”


Maria menengadah, lalu menatapku


“Dia nggak bakal aman selama masih sama gw, Tet!” teriaknya histeris


“Woo.. sabarr mar… gw ga bermaksud..” kataku agak takut


Maria terdiam. Sejenak kemudian ia kembali sibuk memotong motong cakenya.


Setelah ia cukup tenang, aku bertanya lagi sebagai obat penasaranku



“M..maksud lo ga aman?” tanyaku hati-hati


Maria berhenti memotong kuenya dan menatapku lagi.


“Stella, Tet. dia ga bakal berhenti ngganggu sampe ge sama simon PUTUS”


Ucapan Maria kali ini benar-benar membungkam mulutku. Aku tak berani bertanya lagi. Angkat bahu deh soal yang ini!

***
10 hari sejak pertemuan di atas…



Ya ampun. Dia kenapa ya? Seminggu lebih ga masuk.. jadi khawatir..


“MARIAA!”


Busetttt! Ada Geledek!! Geledeeek!!!
aku langsung menutup kedua telingaku dan menatap ke depan


“Iya bu?” tanyaku dengan tampang polos watados


“Iya bu, iya bu??! Pikiran kamu kemana?? Daritadi melamun terus! Keluar dan cuci wajah kamu!!!!” teriak Mr. Foxy


Anak anak yang lain terlihat menahan tawa. termasuk Butet dan Vita.

Aku cepat cepat keluar kelas tanpa membantah






Dasar guru killer. betul kata anak anak. siaaaallll! huh! umpatku dalam hati



Aku membasuh wajahku di toilet lalu kembali ke kelas





“Sudah segar?” tanya guru killer yang menyebalkan itu ketika aku masuk ke kelas.


Nadanya benar benar m e n j e n g k e l k a n. Bikin emosi aja.


“Sudah dong pak. kalo belum nanti saya kena semprot bapak lagi” jawabku sekenanya


Wajah guru itu merah padam menahan marah. Bodo ah, siapa suruh galak galak


Pelajaran yang memboringkan pun berlanjut lagi -___-“




***


“Mar katanya Simon masuk rumah sakit”


Aku berhenti menyeruput tehku dan menoleh ke arah Vita.



“Jangan bercanda Vit. lagi makan nih”


“Kamu nih dikasi tau…malah ngeyel!” seru vita


“Tapi dia nggak papa kan?” tanyaku agak cemas



“Mana aku tau.. Alvent ma Hendra kok yang kasih tau aku.”


Aku terdiam. Sekarang beneran khawatir nih.. kalo bener dia masuk RS, sampe lebih dari seminggu ga masuk kuliah..sakitnya… sakitnya.. jangan jangan parah… Aduh!



Pikiranku kacau!


Vita melirik kecil ke arahku.

“Simon sakit gara gara kamu tuh. kangen kalik,” candanya sambil tertawa kecil



***



“Vent, si simon beneran masuk rumah sakit??” tanyaku saat bertemu dengannya di lap. basket dekat kost


“Iya. udah seminggu yang lalu kok, Mar. kamu baru tau??”


aku mengangguk lesu. huft, ini semua gara gara aku. gara gara perbuatanku.



“Jenguk aja nih” Alvent menyerahkan selembar kertas berisi alamat rumah sakit dan kamar pasien


“Makasih ya Vent!” ujarju sambil tersenyum lebar
***
“Permisi..” aku mengetuk pintu perlahan


“Masuk” suara seseorang dalam kamar


Aih suara Simon. Kangennya diriku. Aku pun membuka pintu dengan hati berdebar debar..


KLEK..


Pemandangan berikutnya benar benar membuatku shock.


Terlihat Simon sedang makan disuapi oleh seorang wanita. Ya, dia Stella.



Seketika parsel buah yang kupegang terjatuh..



“Maria..??” Simon langsung berusaha bangun begitu melihatku


Suasana kaku. Stella salah tingkah. Simon juga. Aku pun begitu. Hening untuk sesaat.


Aku cepat-cepat memungut parsel buahku, lalu meletakkannya di meja dekat pintu.


“Cuma mau menyerahkan ini kok..” aku tersenyum kaku


“Maaf sudah mengganggu, aku permisi..”

Cepat cepat aku meninggalkan kamar itu.


Bulir bulir air mata jatuh membanjiri pipiku. Suster dan para penjenguk pasien di sepanjang lorong RS itu melihatku dengan tatapan heran. Whatever.


Payah, kau Maria! Padahal aku sudah berjanji. Sudah berjanji untuk merelakan cintaku. Merelakan cintaku kandas asalkan Simon bahagia. Berjanji untuk tidak menangis lagi, apapun keadaannya.


Namun ternyata aku belum siap untuk terluka. Simon begitu berarti untukku. Dan sekarang… belum genap 2 minggu kami putus.. sepertinya ia sudah dekat dengan Stella..


Aku telah belajar untuk merelakannya. Aku telah belajar untuk melupakannya. Tapi kenangan indah bersama Simon tak pernah terganti. Rasa itu selalu untuk dia dan hanya untuk dia.

Dan air mata ini jatuh lagi, terus mengalir..

Taufik Hidayat : Konsentrasi Kunci Kemenangan Saya

Bola.net - Pebulu tangkis peringkat empat dunia Taufik Hidayat mengatakan bahwa konsentrasi pada setiap poin adalah kunci kemenangannya atas peringkat satu dunia Lee Chong Wei di perempat final Kejuaraan Dunia.

"Ya belajar dari kekalahan sebelumnya, dan yang pasti harus konsentrasi pada tiap-tiap poinnya," kata Taufik yang dihubungi usai meraih kemenangan 21-15, 11-21, 21-12 atas Lee Chong Wei di Stadion Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Jumat.

Taufik, terakhir kali mengalahkan Lee Chong Wei dua tahun lalu di Prancis Super Series 2008, setelah itu lima kali berturut-turut ia selalu kalah dari pemain nomor satu dunia tersebut.

Pada semifinal, Taufik akan menghadapi unggulan 13 Park Sung Hwan dari Korea Selatan yang secara mengejutkan menyingkirkan juara dunia tiga kali berturut-turut, unggulan ketiga Lin Dan dari China dalam dua game langsung 21-13, 21-13.

Park Sung Hwan mengaku tidak heran dengan kemenangan yang diraihnya karena ia sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi kejuaraan itu.

"Saya sudah menyiapkan diri dengan baik untuk kejuaraan ini dan seperti halnya saya tidak terkejut dengan kemenangan ini," kata Park Sung Hwan seperti dikutip laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Adapun Lin Dan mengaku banyak melakukan kesalahan dan harus membayar mahal kesalahannya itu.

Berdasarkan rekor pertemuan sebelumnya dengan Park Sung Hwan (7-0 untuk Taufik) seharusnya pemain peringkat empat dunia itu dapat mengatasi pebulu tangkis Korea tersebut.

"Ya dia (Park Sung Hwan) lagi bagus juga. Saya berusaha yang terbaik saja besok, mudah-mudahan bisa menang lagi," kata Taufik, juara dunia 2005.

Pemain China lainnya, Chen Jin yang menjadi unggulan keempat juga meraih satu tempat di semifinal dengan menyisihkan Hsueh Hsuan Yi dari Taiwan 22-24, 21-5, 21-13.

Chen Jin akan melawan unggulan kedua Peter Gade dari Denmark yang menang atas Kazushi Yamada dari Jepang 21-19, 21-12.

Kido-Hendra ke Semifinal

Bola.net - Ganda putra unggulan kedua Markis Kido/Hendra Setiawan menyudahi tiga kekalahan beruntun atas pasangan Taiwan Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu untuk maju ke semifinal Kejuaraan Dunia.

Pada partai terakhir yang digelar di lapangan satu Stadion Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Jumat atau Sabtu dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB), pasangan juara dunia 2007 itu menang 21-13, 21-13 atas unggulan keenam dari Taiwan itu.

"Tadi kami bermain lebih sabar dan berusaha memaksa lawan bermain cepat. Kami tidak mau mengikuti permainan mereka," ujar Kido yang dihubungi usai pertandingan mengenai kunci kemenangannya itu.

Meski demikian, tambahnya, dia dan pasangannya berusaha meredam permainan di depan net. "Kalau sama-sama keras kami kalah," katanya.

Kemenangan tersebut menyudahi tiga kekalahan beruntun yang dialami ganda putra juara Olimpiade Bejing itu dari Fang/Lee, yakni di China Super Series 2009, di Singapura, dan Indonesia Super Series 2010.

Hasil tersebut juga membuat rekor pertemuan kedua pasangan menjadi masing-masing mengumpulkan empat kemenangan dari delapan pertemuan.

Pada semifinal, Kido/Hendra akan melawan juara bertahan, Fu Haifeng/Cai Yun dari China. Pasangan unggulan kelima itu maju ke babak empat besar dengan menyisihkan unggulan ketiga asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-13, 21-1.

"Kami sudah sering bertemu, jadi sudah sama-sama tahu (permainan masing-masing) tinggal harus lebih nekat saja," katanya mengenai lawan mereka berikutnya, Fu/Cai.

Rekor pertemuan Kido/Hendra dengan pasangan China itu adalah 3-4 dengan kemenangan terakhir diperoleh Fu/Cai pada final Piala Thomas di Malaysia Mei lalu.

Semifinal lainnya mempertemukan unggulan teratas Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dari Malaysia dengan unggulan keempat asal China Guo Zhendong/Xu Chen.

Koo/Tan meraih tempat di empat besar setelah berjuang keras selama satu jam 12 menit mengalahkan unggulan ketujuh Jung Jae Sung/Lee Yong Dae 23-25, 21-13, 21-14, sedangkan Guo/Xu mengungguli juara dunia 2003 yang menjadi unggulan delapan Lars Paaske/Jonas Rasmussen dari Denmark 21-16, 23-21.

Sebelumnya, pemain tunggal putra Taufik Hidayat sudah lebih dulu lolos ke babak empat besar setelah menyingkirkan pemain nomor satu dunia Lee Chong Wei 21-15, 11-21, 21-12 untuk selanjutnya melawan pemain Korea Selatan Park Sung Hwan

PBSI Siapkan Tim Untuk Asian dan SEA Games

ola.net - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Djoko Santoso menyatakan cabang bulutangkis sudah mempersiapkan atlet yang akan masuk Pelatnas Asian Games dan SEA Games guna mencapai target yang ditetapkan KONI Pusat.

Hal itu disampaikan Djoko Santoso yang juga Panglima TNI di Jambi Sabtu, usai melantik Kepengurusan Pengprov PBSI Jambi masa bakti 2010-2014 yang diketuai H Bakri yang juga anggota DPR-RI asal Jambi.

Dalam menghadapi dua event internasional tersebut, PBSI sudah menyiapkan timnya masing-masing dalam wadah Pelatnas, untuk Asian Games PB sudah mempersiapkan tim baik yang tergabung dalam pelatnas maupun non pelatnas sedangkan yang dipersiapkan untuk SEA Games juga sudah dilakukan.

"Nama-nama seluruh pemain yang masuk dalam pelatnas Asian dan SEA Games tersebut, sudah dimasukkan ke pengurus KONI Pusat sesuai ketentuan yang diberlakukan oleh induk organisasi olahraga di Indonesia tersebut," tegas Djoko Santoso.

Dengan persiapan tersebut, diharapkan tim bulutangkis Merah-Putih yang akan diterjunkan ke Asian Games dan SEA Games, bisa meraih target yang diinginkan.

Sebelumnya, PB hanya berani menargetkan satu medali emas pada pesta olahraga Asian Games 2010 di Guangzhou, China, November 2010.

Djoko mengatakan, target satu emas itu diharapkan bisa diraih dari nomor tunggal putra atau ganda campuran, target itu realistis dengan kekuatan yang dimiliki tim Indonesia saat ini.

Target satu emas itu sama dengan yang dicapai pada Asian Games 2006 di Doha, Qatar. Saat itu, satu-satunya medali emas bulu tangkis dipersembahkan pemain terbaik Indonesia, Taufik Hidayat.

Merosotnya prestasi bulu tangkis Indonesia di berbagai kejuaraan super series maupun beregu dalam beberapa tahun terakhir, membuat PB PBSI tahu diri dan tidak berani mematok target terlalu muluk.

Apalagi pada Asian Games mendatang, atlet bulutangkis Indonesia akan berhadapan dengan kekuatan utama dari tuan rumah China, selain juga persaingan lain dari Korea Selatan dan Malaysia.

Djoko juga mengemukakan pebulutangkis yang dikirim ke Asian Games merupakan kombinasi pemain pelatnas dan non-pelatnas yang berjumlah sekitar 20 orang dan kami sudah memilih pemain-pemain terbaik dan yang punya potensi, kendati mereka saat ini berada di luar pelatnas.

PB PBSI juga mencoba terus mengintensifkan pembinaan olahraga bulutangkis dengan memberikan kontribusi prestasi terhadap prestasi Indonesia di pentas internasional.

Selanjutnya cabang bulutangkis harus bisa memberikan kontribusi yang terbaik terhadap bangsa dan negara ini di pentas internasional seperti yang pernah diraih beberapa tahun lalu.

via @bola.net

Nova-Lilyana Tumbang, Ganda Campuran Habis

Paris - Harapan Indonesia untuk meraih gelar dari nomor ganda campuran pupus. Menyusul kekalahan yang diterima pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir di babak perempatfinal.

Nova/Liliyana menjadi pasangan ganda campuran yang tersisa di turnamen ini. Sebelumnya, Hendra Gunawan/Vita Marissa lebih dulu kandas di babak ketiga setelah menyerah dari Jiaming Tao/Yawen Zhang.

Dalam pertandingan babak 8 Besar yang berakhir Jumat (27/8/2010) sore WIB, Nova/Lilyana ditundukkan oleh pasangan Cina, Zheng Bo/Ma Jin dalam dua set langsung, 19-21 21-23 dalam laga selama 54 menit.

Laga berlangsung ketat secara keseluruhan. Di set pertama, Nova/Liliyana sempat tertinggal 6-12 tetapi berhasil menipiskan jarak di skor 19-20. Sayangnya, kesalahan yang dilakukan oleh Lilyana ketika game point pertama memberikan kemenangan buat tim lawan dengan skor 21-19.

Pertarungan di set kedua berlangsung lebih sengit dari sebelumnya. Pasangan Indonesia sukes mengawali start dengan baik setelah unggul 14-11.

Akan tetapi, pasangan Cina berhasil memperlihatkan permainan konsisten sehingga mampu memangkas jarak sedikit demi sedikit dan menyamakan kedudukan di angka 21-21.

Pasangan Indonesia banyak membuang poin di masa-masa krusial. Dan tim lawan sukses meraih dua tambahan sekaligus mengunci kemenangan 23-21.

Meskipun nomor ganda campuran sudah habis tetapi Indonesia masih menyisakan beberapa wakilnya. Dari nomor tunggal putra masih ada Taufik Hidayat yang akan melawan Lee Chong Wei juga Markis Kido/Hendra Setiawan dari ganda putra.


via @detikSport

'Merah Putih' Sisakan Taufik & Kido-Hendra

Paris - Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2010 sudah memasuki babak semifinal. Indonesia pun masih bisa mengharapkan asa meraih gelar pada Taufik Hidayat serta Markis Kido/Hendra Setiawan yang sudah berada di semifinal.

Kido/Hendra adalah pasangan dari nomor ganda Indonesia yang masih tersisa. Dalam laga perempatfinal yang dihelat Jumat (27/8) malam WIB, Kido/Hendra yang diunggulkan di tempat kedua menyingkirkan pasangan Taiwan, Chieh Min Fang/Sheng Mu Lee, yang menjadi unggulan keenam.

Dalam laga yang berlangsung 41 menit itu, Kido/Hendra relatif tak menemui kesulitan untuk menyingkirkan lawannya itu. Lewat dua set langsung, Kido/Hendra menuntaskan pertandingan dengan skor 21-14 dan 21-14.

Dengan begini Kido/Hendra melaju ke semifinal dan bertemu pasangan ganda China, Cai Yun/Fu Haifeng. Unggulan kelima itu menyingkirkan unggulan ketiga Mathias Boe/Carsten Mogensen dua set langsung, 21-11 dan 21-18.

Harapan Indonesia meraih gelar tinggal pada Taufik serta Kido/Hendra sebab pasangan ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir takluk di perempatfinal dari pasangan Cina, Zheng Bo/Ma Jin.

Semifinal ganda putra menyajikan partai antara ganda Malaysia yang menjadi unggulan pertama Koo Kien Keat/Tan Boon Heong melawan ganda China unggulan keempat Guo Zhendong/Xu Chen.

Kejutan terjadi di partai perempatfinal tunggal putra tahun ini saat pebulutangkis andalan kita, Taufik, secara mengejutkan menaklukkan musuh bebuyutannya sekaligus pebulutangkis nomor satu dunia Lee Cheng Woi lewat pertarungan ketat tiga set selama sejam.

Di semifinal Taufik, unggulan kelima, akan menghadapi Park Sung Hwan yang juga tampil fantastis saat menyungkurkan juara bertahan Lin Dan.

Pertarungan seru juga terjadi di partai semifinal tunggal putra yang akan dihelat, Sabtu (28/8) besok saat unggulan kedua Petr Hoeg Gade akan meladeni perlawanan sengit dari unggulan keempat Chen Jin.


via @detikSport

Thursday, August 26, 2010

My Love Your Love Part 26

Tok.tok.tok


“Maria……!”


Aku mengusap kedua mataku. Pandanganku masih kabur.



Kemudian aku beranjak dari tempat tidurku dan membuka pintu


“Eh kamu, Tet.. Ada apa?”


“Haisshh malah ‘ada apa?’ hari ini mulai kuliah lagi kan?? kamu emangnya mau absen??” sahut Butet


“Oh iya!” aku menepuk dahiku sendiri


Butet menatapku tajam.



“Kamu….. habis nangis ya?” tanyanya


“Eng..enggak ko Tet..”


“Jangan bohong Mar.. keliatan tauk” ia menunjuk gelambir gelambir hitam pada mataku


“Mata kamu bengkak, sembap. keliatan banget.”


Aku terdiam dan tak bisa mengelak lagi


“Yaudah sekarang mandi gih, kalo nanti nanti rebutan kamar mandi lagi ama vita” ujar Butet lalu pergi meninggalkan aku


“Yaa”


Aku masuk lagi ke kamarku dan menyiapkan pakaian untuk ke kampus.



***


“Udah semua khan?? Ayo berangkat sekarang..” ajak Greys


“Okayy” Aku, Butet, Vita menjawab serempak






“Hari ini dingin banget ya??” Vita mengencangkan jaketnya


“Iya.. banget!” tambah Greys


Butet menoleh padaku.


“Dari tadi diem aja nih anak. Woi!” ia menepuk pundakku



“Hh.. hah? ap.. apaan??” aku tergagap lalu menoleh ke arahnya


“Biasanya lu yang paling berisik. sekarang diem aja. sakit lu??” tanya Butet sambil meraba keningku


“Isshh Butet ah, gw gapapa kali!” aku menepis tangannya lalu tertawa kecil



Saat kami sedang bercanda.. datanglah orang yang paling tidak ingin aku temui saat ini. SIMON dkk!


“Hai tet,” Hendra mndekati Butet dan merangkulnya


“Ehemm ehemmm” Vita & Greys berdehem


“Kayaknya ada yang inlope inlopan neeh” seru Vita


“Iyaaa yang dua ini kga dianggeeep ckck” sinis Greys



“Hahaha sorry sorry. Hai Vita Hai Greys” Hendra yang merasa tersindir cepat cepat menyapa Vita dan Greys


Aku hanya terpaku memperhatikan merea. sama sekali tak berkata apa-apa.


Lalu , aku menoleh karena merasa diperhatikan seseorang…..


Simon!

Daritadi ia memperhatikan aku!


Salting! Rasanya aku tak ingin lama lama berada di tempat itu.


“Ehm.. Tet, Vit, Greys, Gue duluan! Masih ada tugas yang harus dikumpulin!” teriakku


“Eh Woi mar!! tungguin dongg!! jiaaah elaaah!” seru Greys


Sebelum pergi, aku menoleh perlahan ke arah Simon. Sepertinya ia hendak mengatakan sesuatu, atau… sekedar hendak mencegahku. Maaf ya, Mon.. Jangan sekarang!




***


Huft.. sampai juga di Oxford..

Keringat membanjiri tubuhku. Gila aja, udah kaya dikejar anjing nih!!



-----Kuliah dimulai, Ms. Ann masuk ke ruangan kami dan langsung memberikan ceramah-super-panjangnya kepada kami. Huh. Membosankan.


Aku memain mainkan penaku di atas meja. Tiba-tiba aku merasa punggungku disentuh. Aku pun menoleh ke belakang.





“Apa Tet??” tanyaku heran


“Kenapa tadi kamu menghindari Simon? Kamu ada masalah sama dia?”


“Enggak kok.” Aku membalikkan tubuhku ke depan lagi.


PLOKK…..


Kali ini apa lagi?? tanyaku dalam hati. Sebuah kertas yang telah diremas remas berbentuk bola jatuh tepat di depanku.


Aku membuka kertas itu. Isinya :


“Kamu ada masalah apa sih Mar? Apa soal Simon? Kamu masih pacaran kan sama dia? BALAS”


Hhhhh… ini kan tulisan tangan butet. Aku menghela nafas lalu menulis :


“Nanti aku mau bicara. Jam 3 kita ketemu di café biasa.” lalu melempar kertas itu ke belakang



***

Aku terburu buru menuju café. Rupanya tadi aku ketiduran, dan waktu sadar, sudah setengah 4!! Padahal aku sama sekali belum siap siap. Cih!


“Buteeeeet cantiiiik!!” sapa Hendra ketika aku melewati depan kost kostannya

Aku hanya membalasnya dengan senyuman.


Sepertinya ia tidak puas dengan tanganku, makanya ia langsung mencegatku


“Sombong bener sih sama gw..” Hendra pasang tampang sedih

“Hahaha” aku tertawa kecil. “Nanti ya Ndra. Sekarang aku ketemuan sama Maria dulu.” ujarku


“Mau ngapain sih??” tanyanya penasaran


“Nggak boleh tau. Urusan cewek hhi” aku menjawab sekenanya lalu mempercepat langkahku


“Dasaaaarrr ya udah nanti maen ya.” teriak Hendra


Aku mengacungkan ibu jariku



***


“sorry Mar…” teriakku sampai di depan kafe


Maria memonyongkan bibirnya “Ratu telaattt molor mulu siih”


“hehe”


Aku menarik kursi lalu duduk di sampingnya.

“Jadi, masalahnya itu sebenarnya apa sih?”


“Hem.. sebenarnya.. aku…putus dari Simon!” jawabnya lesu


Aku membelalak tak percaya. Maria dan Simon yang selama ini selalu mesra, PUTUS???



*TBC*

My Love Your Love Part 25

“Mon, bangun!!” aku mengguncang guncangkan tubuhnya


Tak ada reaksi


***


beberapa menit kemudian, ambulans datang..


Simon yang tak sadarkan diri langsung diangkut menuju rumah sakit..


sepanjang perjalanan aku hanya bisa menangis sambil memperhatikan darah yang semakin mengalir deras dari dadanya..




***


“Suster, tolong pasien ini!!!” teriak seorang pegawai rumah sakit


Suster langsung datang dengan membawa kereta dorong


Tubuh Simon yang penuh darah dibaringkan di atas kereta dorong tsb


***






“Simon.. kamu harus kuat!!!” teriakku histeris


Ia masih juga tak bergeming.



Akhirnya sampai juga di ruangan emergency..


Ketika hendak masuk, dokter mencegahku.



“Maaf. Pasien sedang tidak boleh dikunjungi.”


Kemudian dokter menutup pintu ruangan. Tinggalah aku, menangis tersedu sendirian.


Tuhan… Tolong aku.. jangan katakan kalau aku akan kehilangan dia…








**Tak lama kemudian datanglah wanita itu.. Wanita yang hampir membuat kekasihku terbunuh!! Stella!



Terburu buru aku menghampirinya.


Ia sedang menangis kecil, sebentar sebentar menyeka air matanya dengan tisu
Dasar wanita sial. Dia pikir bisa menipu semuanya dengan air mata buaya itu?? Hah!


Tepat di depannya aku berhenti. Ia mendongak, lalu melihatku.



Sebelum ia sempat berkata apa-apa,



PLAKKKKK



Aku menamparnya. Keras sekali.


Ia masih menangis sambil memegangi pipi kanannya yang makin memerah.



“Kenapa kamu nggak tembak aku aja waktu itu????! Biar aku yang sakit, biar aku yang mati!!! Jangan Simon!!! huhu..” teriakku


Stella tak bergeming. Sekarang ia sesenggukan.


“PUAS KAMU SEKARANG?? PUAS KAMU LIAT SIMON KAYAK GINI??!”


Semua orang yang berlalu lalang di sepanjang lorong rumah sakit langsung memperhatikan kami.


Aku nggak peduli. Sekarang yang terpenting buat aku adalah kesembuhan Simon..
“Aku tau Stell kamu mencintai dia. Aku bakal ngrelain dia kalo itu yang kamu mau. Asalkan jangan pernah bikin Simon sakit kaya gini. Aku rel, Stell, Rela!” ujarku di tengah tengah tangisku


Kami berdua menangis lamaaaaaaa sekaliiii hingga fajar tiba..




***



“Hei bangun nona, jangan tidur di sini..”



Seseorang mengguncangkan tubuhku perlahan.



Aku pun mengerjapkan mataku yang masih kabur. Di depanku tampak seorang perawat bule.


“Kekasih anda sudah sadar. Dan ia mencari anda.” ujar perawat itu.


“Te..terima kasih..” kataku



Aku bergegas menuju kamar Simon. Di sana ia terbaring lemah, dengan pandangan sayu menatap jendela





Aku tak kuasa menahan tangis. Seketika aku menghambur ke rahnya, dan memeluknya eraat sekali, seakan tak ingin aku lepas.



“Hai cantik” ia mengelus rambutku perlahan


Aku tak menjawab. Malahan terus saja menangis dalam dekapan dadanya yang bidang.



“Jangan nangis ah. Yang semangat dong! seperti Maria yang aku kenal” ia tersenyum.


Ya Ampun…. pria yang satu ini memang benar benar baik. Tak salah aku memilih dia jadi pacar..



Aku pun melepas pelukanku. Kemudian menyeka banjir air mataku dan tersenyum pada Simon.


Tiba-tiba aku teringat pada omonganku pada Stella tadi.



“Mon….”


“Apa Mar?”


“Mungkin sebaiknya kita putus..”



Simon yang sedang makan bubur hangat berhenti mengunyah lalu meletakkan mangkoknya



“Kamu bohong kan??”


“Enggak mon. Aku nggak bohong”



“Bilang kamu bercanda, Mar.”



“Ini nyata Mon, dan aku nggak bercanda.”



“Kamu udah nggak sayang aku Mar?? Tolong jangan, aku bener bener masih mencintai kamu!”



“Maaf Mon..”


Aku cepat cepat berlari meninggalkan Simon. Keluar ruangan itu. Aku tak bisa menatap matanya. Sungguh, sebenarnya aku tak inginkan ini semua. Walaupun mungkin ini yang terbaik..









Air mataku tak terbendung lagi. Aku menangis sejadi-jadinya di pinggir jembatan.


Setelah tangisku reda, aku mulai merenung...



Hatiku penuh kebimbangan. Di satu sisi.. aku tak ingin berpisah.. tapi sisi lain hatiku berkata bahwa ini semua demi Simon, demi keselamatan dia.. Aku tau persis dia nggak akan aman selama masih sama aku.. Stella akan terus berusaha mendekati Simon.. sekalipun harus menghancurkan aku!




***

My Love Your Love Part 24

aku melakukannya! dasar gila! aku melakukannya tanpa pikir panjang!! aaarggghhhhh


aku mengacak rambutku sendiri


“Butet! gimana syutingnya!” seseorang menepuk bahuku


Aku kaget lalu menoleh


”Hai!”


”Vita.. lancar sih lancar cuman...”


”Ada apa hayoooooooo??” Vita tersenyum menggoda


Wajahku bersemu merah. wah, jadi teringat lagi kejadian semalam…


“Hayooo ada apaan sih???’ tanyanya


Aku membisikkan sesuatu ke telinga Vita (penulis : cici aku juga mau dong dibisikkin, hihi)


Ia tertawa lebar.


“Ahahahaha romantis juga lo, tapi gilak ya! berani beneeeerrrr”



(apaan sih? penasaran? alah palingan juga udah pada tau.. yang belum tau, maaf.. hanya citet kohend & Tuhan yang tau, wkekekek)



***


**Konser Linkin Park



“Wah seru banget mon!!!”


kami berlonjak lonjak ria di depan panggung


**Tiba-tiba ketika aku menoleh.. Simon sudah tak ada di sampingku, ia hilang!





“Mon, Simon… kamu dimana?????”


Hingar bingar panggung menenggelamkan suaraku. orang orang yang berada di sekitar pun tak peduli



Aku yang kebingungan terus saja mencari Simon..



”Mon!! Kamu dimana??”


Aku terus saja mencari Simon di tengah kerumunan orang



”Mon!! Simooon! Mooon!!”



**Tiba-tiba ada yang membekap mulutku dari belakang lalu menyeretku keluar dari arena konser..............


”aaaahmphfhpmh!!!”

***
Sampailah aku di sebuah tempat....


Yang sangat sunyi dan gelap..



”Selamat datang, Nona Maria”



Aku mengerjap ngerjapkan mataku


Tampak sesosok laki laki, namun tak jelas, karena seluruh pakaiannya hitam




**Simon Santoso



Begitu kubuka mata, bukannya berada di tempat konser, malah di sebuah kamar yang luas. Tunggu.. sebentar.. sepertinya aku kenal rumah ini...



”Hai Imonk..” seorang cewek menyapaku dari depan pintu


Stella! Ya, ini rumah Stella!


Kemudian aku teringat 1 hal lagi. DI MANA MARIA???


”Apa apaan kamu Stella! Mana Maria??” aku hendak bangun namun ternyata tangan dan kakiku dalam posisi terikat



”Hei, apa lagi ini! Lepaskan aku!! Lepaskan Maria!! Di mana dia sekarang???” aku berontak sekuat tenaga

Stella tersenyum. ”Percuma, imonk sayang.. tali ini sangat kuat. kamu tak mungkin bisa meloloskan diri...lagipula... buat apa kamu mencari Maria? toh kamu tak akan bertemu dengannya lagi..”


Stella menyentuh daguku lalu tertawa puas


SIAL!!!!!! MARIA DALAM BAHAYA!!



***


”Siapa kamu???!” tanyaku


Tangan dan kakiku terikat, namun aku berusaha mundur dan menjauh dari lelaki tak dikenal itu


”Tenang saja nona manis.. aku tak akan menyakiti kamu..”


Lelaki itu makin mendekat, dan aku terdesak



”Si.. siapa kamu sebenarnya???!!!” teriakku, kali ini lebih keras



”Aku tak bermaksud jahat. hanya saja ini memang pekerjaanku.”



”Apa maksudmu? Aku tak mengerti, lepaskan aku!!”



”Sebenarnya aku kasihan padamu. Tapi maaf, nona, aku tak bisa membantu ataupun melepaskanmu”


Lelaki itu kini sudah berada di depanku. namun tetap saja aku tak dapat melihat wajahnya. ia ditutupi topeng!


Ia memegang sebuah suntikan. Mungkin lebih tepatnya obat bius!! sebelum aku sadar itu adalah obat bius, aku terlanjur disuntiknya


aku roboh.


”Selamat tidur, nona kecil. mimpi indah”





***



**Simon santoso lagi...


Stella tertidur lelap di sampingku


”Bagus, ia tertidur. Lebih baik aku gunakan kesempatan ini untuk kabur”


Pelan pelan aku bangun, masih dalam keadaan terikat.


Lalu aku mengambil pisau buah yang ada di atas meja, dan



CKRESS tali yang membelit pada tangan & kakiku berhasil lepas


Sekarang aku harus memikirkan cara mengetahui lokasi maria dan segera menyelamatkannya!

Ohya, tadi ia diculik, pasti waktu di konser!

aku memutuskan untuk mencoba ke tempat konser. Semoga ia tak jauh dari sana!
@konser


konser telah selesai.. aku mencoba bertanya pada penonton konser yang tadi berada dekat gerbang keluar. katanya ia memang mendengar jeritan perempuan, namun ia tak menggubris karena dikiranya itu sekedar histeria penonton konser


aku terus menyusuri jalanan sepanjang konser, menuruti kata hatiku.



Ternyata membuahkan hasil, aku menemukan sebelah anting milik maria di depan sebuah rumah besar!


Aku memutuskan untuk masuk............





”Krieet” aku membuka pintu sepelan mungkin



Aku menarik napas, lalu mulai berteriak teriak seperti orang gila


”Maria, Mar, maria!!!! kamu dimana mar!!! ini aku Simon!!!”


masih tak ada jawaban


sekali lagi


“MARIAAAA, KAMU DIMANAAA?? INI SIMON!!!”


kali ini sayup sayup kudengar suara wanita yang aku cari



”Simon aku disini!!! lantai dua!!! tolong aku mon!!!!!!!”

Dengan panik aku naik ke lantai dua



Aku mendapati Maria diikiat pada sebuah kursi,


Di belakangnya ada laki laki siap dengan pistol di tangannya



Dan ada Stella.


”Percuma saja, tembak!” perintah Stella


KURANG AJAR............


”AWAS MARRRR.....!”


Sebelum peluru mengenai Maria, aku lebih dulu meloncat & mendorongnya jauh jauh


DORRRRR


Kulihat samar-samar Maria menangis tersedu, ia menggenggam tanganku. aku membalas genggaman tangannya dengan sangat lemah. Ah Tuhan..., aku tak kuat lagi....


Setelah itu, semuanya gelap gulita. aku tak merasakan apa apa lagi

My Love Your Love Part 23

*Casting*


“Sekarang waktunya casting!!!!! mbak mas yang mau casting cepat berkumpul disini!! make up, lampu, kamera, siaaaapppp”


“kamera siaaap”


“make up siaaap”


“lampu mana lampu?? rida kamu atur lampunya!”


Ya Tuhan... baru tau aku di Production House itu seribet ini. bayangin aja, mau syuting doang butuh lebih dari 20 tenaga. setau aku cuma butuh kamera, wallpaper blakang, artis, potografer trus jeprat jepret sama syuting gambar, udah, selesai. Realitanya? kayak gini? repooooooooot, pantes aja bayaran artis mahal.


”Ayo mas Hendra dan mbak.. siapa tadi?”


”Lilyana,” aku tersenyum ragu


”Lilyana kepanjangan, saya panggil mbak yana saja ya!”


”Iya”


”Yasudah, ayo mbak! nanti gentian sama aktor lain. sekarang di make up dulu ya.. ” si pegawai PH tersebut menarik tanganku


What??? MAKE UP????? NOOOOOOOOOOOOO




***


Hendra terus menerus terkikik geli di sampingku. Sialaaaaaan lagi kok pake didandanin segala sih?


Aku hanya bisa memonyongkan bibir.


”Issssh siaaal kamuuuu daritadi ketawa mulu nyebeliiiin. aku lupa kalo mau syuting artisnya dimake up duluuu huaaa”


”Hmph.. hee habis lucu banget sih wajahmu. butet yang tomboi dikasih eye shadow warna pink!!! hahahahaha”


”Cih! heboh banget ketawanya”


”siriiik looo.. suka suka gw laaah” Hendra masih belum berhenti tertawa


Aku mengangkat kakiku yang bersepatu higheels, daaaaaaannnnnnnn


nyeeeeeeeeeet!


”WADAAAAAAW” teriak Hendra


”Rasain tuh! ngetawain mulu sih!” aku tertawa kecil


”Kejam! tadi pake sepatu kets, eh sekarang tambah parah.. pake higheels!!” Hendra mengusap kakinya


”Sukur! haha”


Hendra berteriak teriak kesakitan. ”Li, tolongin aku, kakiku beneran sakit, kayak mati rasa!” wajahnya memerah


Hah? jangan jangan dia serius!


Aku pun cepat cepat menghampiri Hendra


”Ndraaa.. maaf aku keterlaluaaan. kamu nggak papa kan??” tanyaku cemas lalu menyentuh pundaknya


Hendra masih menunduk.


”Ndra, jawab...” aku benar benar panik


*KISS* Hendra tiba tiba mendongak dan mencium pipiku!


“Hendra…..awas kamu!!” aku bangkit lalu mengejarnya


**20 menit berkejar-kejaran, kami kelelahan, lalu kami duduk di sebuah bangku panjang


”Eh, sekarang gw tanya serius ya? sebenernya ini iklan apaan sih? ngapa pake didandanin segala?” tanyaku ngos ngos an


”parfum.” jawab Hendra singkat. ia menyeka keringatnya dengan sebuah sapu tangan


”He?? parfum??”


”Iya. jadi critanya sejoli gitu, yah pokoknya ntar ada skenarionya kok, Tet”


Aduh, bakalan berhasil ga ya syuting iklan ini? aku kan grogian..


”Aku takut, Ndra”


”Gapapa, santai aja. daripada kalo kamu ngundurin diri, peran ini diambil cewek laen ntar. eh, kan gapapa deng ya? gapapa kan?”


Aku sudah latihan untuk peran ini. aku pasti bisa!


”Enak aja, GA BOLEH laaaah!!”

-------
”Mas Hendra dan mbak yana take 1”


”Iya!” kami berdua menjawab kompak


**Di tempat sutradara


”Mbak yana, ceritanya kamu hendak nyamperin Hendra, pacar kamu, untuk memberikan kado padanya. nanti kamu tinggal berjalan saja.. dari sini sampai ke sana, lalu melihat Hendra sedang berpelukan dengan wanita lain. kamu lari ya, sampai batas ini. ”


Aku cukup paham. ternyata ini toh gunanya selotip putih yang banyak terdapat di arena syuting. penanda jarak.


”Iya pak. selanjutnya?”


”Hendra melihat kamu & mengejar, namun tak terkejar.”


Aku mengangguk angguk


”langsung ke pagi selanjutnya... kamu hendak pergi ke luar negeri, karena orangtuamu pindah tugas. mendadak. namun karena sedang bertengkar, kamu tidak bisa mengucapkan salam perpisahan pada Hendra.”


”Hendra mengejar kamu, namun terhambat kerumunan orang banyak. tiba tiba kamu mencium parfum kesayangan Hendra, lalu kalian pun bertemu.”


Hufft... ternyata sebatas itu. untunglah..

”Sudah kan, pak?” aku hendak ngeloyor pergi

”Belum.. terakhirnya ada adegan *sensorrrrr* kamu dengan Hendra” ujar sutradara tersebut dengan santainya


”HAH???? Serius pak???”


”Serius dong... kalau hal seperti ini sih... sudah biasa, buat kamu yang sering main iklan.. iya kan, Yana?”


”Eh oh iya sih pak.. saya cuma agak kaget saja kok” aku sedikit tersenyum. tersenyum tipis.


Pak sutradara meninggalkanku





*TAKE 1*


Aku salah gerakan, nglewati batas!! Ulang dari awal.



*TAKE 2*

Udah nggak nglewati batas. sekarang adegan nangis..


”Hendra..” hiks.. aku mulai mengeluarkan air mata bombayku


Aku pun berlari...Hendra mengejarku

tapi emang dasar artis amatiran, aku lari terus, nggak liat ke depan...


BRUKKK


kesandung kabel!!!!

*TAKE 3*


Ulang lagi dari awal..


”Hendra..” aku menangis dan berlari..


Yess akhirnya adegan ini berhasil.. malu sumpah, jangan sampe kesandung kabel lagi…




*TAKE 4*


”Yana, maafkan papa.”

”Kenapa pa?’

”Besok kamu ikut papa dan mama kan?”

”Ke mana??”

”Kita pindah. rumah, sekaligus sekolah kamu.”

”Tidak.. aku tidak mau pindah.. itu berarti aku harus berpisah dengan teman-temanku & Hendra. aku tidak mau Papa!!”

”Tapi.. sebaiknya kamu ikut, Yana. Masa depanmu bersama papa & mama akan lebih terjamin disini”


Yana berpikir agak lama...


”Ya sudah, Yana ikut mama dan papa..” ujar Yana berat hati


”Bagus, anakku. kamu mulai siap siap hari ini. besok kamu berangkat ya. papa dan mama akan tunggu kamu di bandara.”


”Maafin aku Hendra, bahkan sampai saat terakhir kita pun harus seperti ini, aku tidak ingin pisah.. tapi maafkan aku Ndra.. aku harus...” dan Yana pun menangis

*TAKE 5*


**Hendra’s take


”Apa? Yana pergi ke luar negeri??’

”Ya, ia berangkat pagi ini.”


Hendra langsung menuju ke bandara


@Bandara...


Hari ini Yana berangkat.


”Selamat tinggal, Hendra” Yana mengecup foto Hendra lalu membiakan foto itu terbang dibawa angin


Saat akan menaiki pesawat, Yana mencium bau parfum yang sudah sangat dikenalnya. Parfum kesukaan Hendra.


Dan ketika menoleh..


Hendra terengah engah, berlari ke arahnya.. lalu dengan cepat memeluknya..


”Kemarin kamu salah paham. gadis yang kupeluk itu adik sepupuku.”


Yana menangis.


**Tibalah saat adegan yang paling ditakuti lilyana... *sensor*!!!


Hendra memiringkan kepalanya, wajahnya & yana semakin berdekatan..... semakin dekat..... semakin dekat, daaaaaaaaaaaaannnnnn

”.....!”


”CUT!” teriak kameraman


”Bagus! kalian berdua bagus! senin depan iklan ini akan tayang! selamat ya, kalian pasti tenar!” teriak sutradara sambil mengacungkan jempolnya


Lilyana masih kaget dengan kejadian barusan. ia terpaku. sejenak kemudian, ia menoleh ke arah Hendra, Hendra mengedipkan matanya lalu nyengir dan pergi


Wajah Lilyana bersemu merah. Tak ada yang tau bahwa adegan *sensor* tersebut tak pernah terjadi


Tadi wajah Hendra & Lilyana memang sangat dekat. mereka hampir saja melakukannya. namun Hendra menutupi wajah mereka berdua dengan tangannya, lalu memilih mencium Lilyana di pipi.

***

Aku pun menghampiri Hendra.


”Kenapa kamu ngak jadi ngelakuin? ga mau kalo sama aku ya?’


Hendra tertawa kecil


”Siapa yang nggak mau *sensor* sama pacarnya sendiri? apalagi kalo cewek secantik kamu”


Aku merasakan wajahku memerah lagi

”Lalu kenapa?” tanyaku penasaran


”Aku hanya tidak ingin memaksa gadis yang aku sayangi melakukan itu. itu kan bukan untuk main main. lagian sepertinya tadi kamu nggak rileks.”

”aku akan tunggu sampai hati kamu siap” ia tersenyum lalu meninggalkan aku


Aku terdiam. sesaat kemudian, mengejarnya


”HENDRA!” panggilku


”Iya?”


Saat ia menoleh, aku menarik kerah bajunya, berjinjit, laluuuuuuuu


























(ngapain hayoo??? jangan ngeresss, bayangin aja deh sendiri! :P)




*TBC*

My Love Your Love Part 22

“Kenapa bengong Li?? oi!!”


Pertanyaan Hendra membuyarkan lamunanku


Aku nyengir


“Jiah, nyengir dia, kalo mau bilang aja laaaaah” Hendra mengedipkan matanya


“Diiiiiiiiiiiiiiiih”


“Hehehe, jadi kesimpulannya kamu mau ikut enggak?”


”enggak laaaaaah,” jawabku


”Serius?? tapi jangan salahin aku kalo banyak cewek yang kecantol yaaa...” Hendra tertawa kecil sambil meneguk orange juicenya


”EH???? Enak aja! Kaga boleh!!!! Yaudah GW IKUT!!!!”


”Yeaaah hahaaa” ujar Hendra sambil mengepalkan tangannya


Upsssss, apa yang tadi kukatakan? Oh God........




***




”Mar!” panggil Simon dari kejauhan


”Apaan?”


”Jalan yok..” ajaknya


”kemana? aku sih mau mau aja”


Mungkin kata kataku berkesan cuek, tapi sebenernya dalam hati seneng beraaaaaaaaat ^^


”liat konser... katanya ada konser band terkenal!”


”waaah, siapa bandnya?”


”kayaknya linkin park. jarang banget kan liat? makanya mumpung ada... gimana? kamu mau ga?” tanya Simon


”Kereeeen... iya udah jarang liat linkin park... ayo ah!”


”Sip. besok minggu aku jemput di kost kamu jam 7. sebenernya konser mulai jam 8, tapi ntar kalo mepet mepet kita kehabisan tiket...gapapa kan?”


”Ya..” aku mengangguk


”duluan ya marsell... see you” Simon pun berlalu sambil tersenyum
***
Aku cepat cepat berlari meninggalkan perpustakaan. Jelas, aku takut ketahuan Andre jika aku dari sekian jam yang lalu telah menguntitnya dan melihat privasi di dalam kameranya….



Aku masih tak habis fikir… kenapa di kamera itu hanya ada Greys, Greys, dan Greys???? Apa mungkin….


Saat sedang sibuk berpikir… tiba tiba….


”Hei kak, maaf ya tadi..! Aku buru buru mau ke perpus..”


**aku pun menoleh daaaaaaaaan.......


ANDRE!!! ini dia orang yang sukses buat saya penasaran


”E..eh elo..Ndre.. gapapa nyantai aja..”


”Kak Hendra tadi mau ngomong apa??”


”Hah?? Ehm.. apa ya?? Duh lupa e.. hehe.. Oh iya,…! jangan panggil aku Kak Hendra, Hendra aja…” jawabku tersenyum ragu


“Widiiih, jawabannya sama kayak jawabannya kak Greys tadi..”

Sesaat wajahnya berseri seri. Aku jadi semakin yakin, nih..

“Oh yasudah.. Andre duluan, kak!” ujarnya dan iapun meninggalkan aku

”Mungkin ga ya..?” tanyaku pada diri sendiri
***
This is Vita Marissa


aku lesu. capek. masih kepikiran sms kurang asem yang kemarin. tega ya dia? aku nggak bermaksud memonopoli alvent kok…. issssssssssh rusak pikiran aku seharian mikirin dia.. ckckc


aku mengacak rambutku sendiri.


“Vit, yang kemarin ga usah dipikirin lah…”


Aku menoleh


“Iya tet.. makasih :)”


saat itu jadi kepikiran, soal Hendra yang mau jadi bintang iklan…


“Oh iya, gimana tet soal Hendra?”


”Soal apa?”


”Soal lu jadi nikah apa kaga sama dia”


Satu jitakan mendarat di kepalaku. Aku hanya mengusap kepalaku lalu tertawa geli


”Isshh elu mah, dianggep beneran, becanda gw neng.. maksud gw.. Hendra beneran mau jadi bintang iklan??” tanyaku santai sambil memantulkan bola basket di depanku ke dinding


”Iya. gw juga ikutan malah”


perkataan Butet barusan sungguh mengagetkanku.


sampai sampai aku tak sadar memantulkan bola basket terlalu keras, laluuu...


JDUAAAKKK


Pusing tujuh keliling. lalu pandanganku gelap..



**Begitu sadar aku sudah berada di kamarku lengkap dengan selimut dan kompres di dahiku


Butet yang berada di sebelahku langsung mencubit pipiku.


”Yeeee baru sadar udah dicubitin ajaaa... atit tauuk” aku mengusap pipiku sambil berpura pura kesakitan. tapi memang sakit kok.. kan cubitannya Butet lebih kuat dari cewek.. (?)


” Biarin. lagian ngelamunin apa sih lo, sampe bola basket dipantulin ke muka” ia geleng geleng kepala


**Tiba-tiba teringat lagi soal perkataan butet tadi..

-FLASHBACK-


Butet : ”Iya. gw juga ikutan malah” dengan watadosnya...
”Udah deh, ga usah peduliin gw . gw gapapa kok. nih yang penting udah sadar kan? sekarang gw mo tanya apa maksud perkataan lo tadi!”


”perkataan yang mana sih?”


Haduh ni anak, kalo ga dijelasin atu-atu, panjang lebar, ga ngertos ngertos... ckck


”alah.. pas lo bilang. ”iya, gw juga ikutan malah.” maksudnya apaan Tet???” ujarku sambil berusaha bangun


”Adududuh,” aku memegang kepalaku. kok sakit sekali ya?!


”Tuh kan, gapapa gimana?? orang keadaan kamu kayak gitu kok. jangan maksain bangun, Vit! tiduran aja deh..” ujar Butet cemas lalu membaringkan tubuhku lagi di atas tempat tidur


”Tapi...” aku hendak nekat bangun..


”TIDURAN!” Butet menunjuk ke arah tempat tidur sambil sedikit melotot


”Ih galak amiiiiiit” aku memanyunkan bibirku. kemudian aku kembali ke tempat tidur

”Nah, gitu kek daritadi.. jadi orang kok ngeyel amat” ia tersenyum puas


”Ngeyel? emang apaan coba artinya ngeyel??”

”Kaga tau. Maria sering ngomong kok hehe” Butet nyengir kuda


Aku teringat lagi masalah bintang iklan...


”Eh, maksud lo ’gw juga ikutan’ itu....”


”gw ikut jadi aktris di iklan itu..” ujarnya santai sambil mengupas apel


Hah??????? serius dia?????


”Nih, makan” Butet menyodorkan apel merah yang sudah dikupas padaku


”Thanks.. jadi maksud kamu... kamu mau jadi bintang iklan bareng Hendra???????”


”Iya... kan cuma bintang iklan... bukan bintang film...”


”Sama sama masuk TV kok..” bantahku


”Beda atuh... kalo bintang iklan paling sekali dua kali doang takenya.. nah kalo main film banyak banget takenya.. gw juga ga mau!”


”Tet, beneran gw ga sabar liat lo di tv!!!! hahaha” aku tertawa terpingkal pingkal hingga wajahku memerah


”sialan lu vit. segitunya?” ia melemparku dengan bantal


***
Hari pertama... *casting*


”Mas... pacar saya mau ikut take boleh kan? dia juga sering main iklan kok..” Hendra mengedipkan matanya padaku


Aku melotot lalu menginjak kakinya

”WADAWWWWW” Hendra meringis kesakitan


”Kenapa mas?” tanya pegawai production house itu


”Eng.. enggak apa apa kok mbak, tadi tau tau jempol saya sakit.. hehe..” Hendra tersenyum ragu


”Ooh.. ya udah mas nggak papa kalo ceweknya mau ikut”


”Yes.. makasih mbak..”


”Ya.. saya tinggal dulu..”


Pegawai PH itu pun pergi


”Isssshh kaki gw ko diinjek sih, Tet?” ujar Hendra sambil masih memegangi kakinya. mungkin aku terlalu keras tadi


”Ya abis.. elo pake ngebanyol segala.. ga lucu”

“Hehe sorry deh. kan biar lo diijinin ikut casting” ia merangkul pundakku

*TBC*

My Love Your Love Part 21

“Siapa yang ditawarin jadi bintang iklan?”


“Kamu laaah massssss, aduh ganteng ganteng kok…hehe gajadi deh”


“Yah.. kok aku sih mbak? yang lain aja.. temenku ganteng ganteng juga kok…”


“Udahlah mas.. mau aja, ok ok?”


“Sek, gantian saya yang tanya.. kenapa harus saya????”


“Haduh ya udah saya jelasin ya, jadi gini mas, secara kamu kan atlet berprestasi gitu, jadi ya terkenal. trus wajah kamu ganteng banget, saya aja naksir, eh enggak deng #lupakan mas, yaayayaya intinya cewek cewek pada suka, nah nah kalo mas main film atau ya paling enggak masuk tv, ntar kan juga bisa dapet tambahan duit mas, bisa beli motor lagi, mobil, rumah lagi buat nyenengin ortunya, cewek cewek dijamin bakal tambah ngefans mas!!! ”



“…. Sampun, mbak?”


“Sampun hehehehehe”


“Yaudah nanti aku pikir pikir dulu aja ya”


“Jiah elah mas.. langsung trima aja napa sih?”


“Nggak mau ya udah mbak, cari bintang lain aja. aku juga ga minat kok.”

“Yaaaa si mas ngambek. yaudah mas, saya tunggu konfirmasinya.. ini kartu nama saya”



“Oke mbak. kalo saya siap saya kontak.”




****


Siang.. @Oxford


“Woi sendirian aja Ndre!” teriak Hendra sambil menepuk pundak Andre


Andre yang sedang melihat foto foto di kamera lomo-nya langsung menyembunyikan kamera tsb di belakang tangannya


“Eh kk toh.. hehe”



“Liat apaan sih? asik banget kayanya…”



“Bukan apa apa kok kak.. eh maaf ya kak aku duluan..” Andre pun cepat cepat meninggalkan Hendra


“Aneh banget sih tu anak? ckckckc. eh, tp gw jadi penasaran deh.. apa yang sebenernya dia liat di dalem kamera itu…”

(penulis : ya foto lah koh..masa’ baju.. wkwkw)


***
Hendra yang penasaran pun kemudian mengikuti Andre.. ternyata ia menuju ke perpustakaan.


“Semoga gw ga ketauan deh nguntit elo ndre..” ujar Hendra

(penulis : wah kerjaan baru nih bang.. wkwkw)



Andre pun masuk ke perpustakaan..dengan diikuti oleh Hendra..



Setelah itu Andre meletakkan kameranya dan sibuk memilih buku. Saat itulah Hendra masuk dan dengan cepat melihat isi kamera milik Andre



**5 menit, 10 menit, 15 menit…


“Ya ampun, kenapa semuanya foto si Greys????”





***









“Drrt drrrtttt drrrrrtttt” hapeku bergetar


“ecie vitaaa, pasti dari yayangnyaa haha” Greys meledekku


“iya tuuuuuuuuuh bikin iri ah ayanknya perhatian bangeeeeet” tambah Maria


“Lebe ah lu semua”


ternyata 1 sms baru. emh.. sebenernya.. aku juga berharap itu dari Alvent.. hehe…


Aku kaget begitu membuka sms tersebut. handphone hampir saja terjatuh dari tanganku


“Kenapa vit??” Maria langsung menghampiriku



-JANGAN KAMU PIKIR KAMU BISA MEMONOPOLI ALVENT SENDIRIAN, AKU SELALU ADA BUAT NGEREBUT ALVENT DARI KAMU!!!!!!-



“ih rese bgt nih orang…. siapa sih Vit?” tanya Butet


Aku menggeleng lemah, kemudian meletakkan kedua tangan menutupi wajahku


“Dari kemarin orang aneh itu sms terus, Tet.. tiap diangkat pasti reject atau didiemin…”

“Hah.. pasti orang iseng tuh, vit!!” ujar Greys geram



“Iyaa, nggak usah dipikiriin!” tambah Maria



“Tapi dari kemarin aku ngerasa ada yang aneh… kayak ada yang ngikutin aku……..sekarang sms ini…” jawabku sambil menghela nafas



“Hii aku kok jadi takut sih ah…” Maria bergidik ngeri “jangan jangan stalker, vit?”



“Husssh si marsellll ngomong sembarangan aja euy” ujar Greys


“iyaa…Jangan memperkeruh suasana, atuh, marrrrrrr,” Butet manggut manggut



“Maap deeeh, kalian semua kompak bener si nyalahin gw.. hiksssssssssssssssssssssss huaaaaaa”



“LEBAY!!” sahut Greys & Butet bersamaan


“wkwkwkw” maria tertawa


Aku takut… semoga ini bukan pertanda buruk…

***
Next day @Oxford


“Hendraaaaaa” sapaku saat melihat Hendra


“Iya sayang?”


“Ih sayang sayang, puasa taukkkk”


“Ga nyambuuuuuuuuung”


“hehe. main bareng yok. bosen nih kuliah-kerja-kuliah-kerja mulu”


“oke deh… tapi mau ke..”


**belum sempat Hendra melanjutkan kata2nya, datanglah seorang cewek berbaju hitam… siapa?


“Gimana mas? jadi?”


“Yaudah deh mbak jadi.”


Aku tidak mengerti sekaligus sangat penasaran dengan pembicaraan mereka.


“Jadi apaan sih Ndra?” tanyaku sambil menarik lengan kaosnya


“Jadi..”


“Mas Beny!! yang mau casting udah adaaa!”


Aku tambah bingung.


“Jadi apa??” ulangku penasaran


“Bintang iklan…” Hendra nyengir


What????


***


“azmadjifrklg;relkmvfl,g,mtkhikyghlbgmnkl,,mcmkvkf”


buseeeeeeeeeeet daritadi bocah samping gw terus-terusan ngomel ga jelas


“aaaaaaaaarhg beteeeeeeeeee” Butet memegangi kepalanya lalu menendang kaleng soda yang ada di depannya


“issssh kenapa sih lo tet? gaje banget daritadi!”


“Lo tau ga vit? masa’ Hendra mau jadi bintang iklan!”


“Lah emang kenapa? malah bagus dong, pacar lo famous, haha :P”


“Ya elah.. elu mah.. enggak sih.. gw cuman..”


“Takut Hendra direbut cewek lain kaaaaan??” Vita mencubit pipiku


“ng..nggak kok! yeeee”



***


Sorenya, aku (butet) & Hendra jalan jalan berdua


Kami berdua makan di sebuah restoran


“Kenapa Tet? kok lesu sih, diem mulu daritadi..”


“Nggak papa kok” aku tersenyum tipis


“Apa karena masalah tadi? kamu takut diambil orang ya? haha becanda”


Spontan aku tersedak. Sudah ada 2 orang yang bisa membaca pikiranku hari ini. Mereka yang calon peramal atau memang aku yang gampang ditebak?


“Ehem. kayaknya ada yang cemburu nih. tenang.. aku cuma sayang sama kamu kok. s e t i a. tapiiiii kalo kamu takut.. mendingan kamu casting bareng aku aja, ntar minta satu studio. gimana? ga maksa loh hahahaha” goda Hendra sambil tersenyum kecil


Ya Tuhaan, ikut casting????


**TBC**

My Love Your Love Part 20

*Minggu*


Hari ini kuliah libur. Karja juga kosong, ga da shift. ngapain ya?




jalan jalan aja deh. butet kerja. vita greys ama pasangannya masing masing. hikssss jadi kangen sama simon :( ayolah moon buruan sadar, minta maaf terus kita baikan lagi deh, hikss, miss u mon :*





@supermarket



beli apa ya emm.. susu kotak coklat kesukaan aku aja deh, sama roti bakar Mr.Smith! pasti nikmat dimakan di tengah udara dingin seperti ini.



(penulis : inget puasa, inget puasaaaa ckck)



Aku pun membayar semuanya di kasir. aku keluar dari supermarket menuju ke kios Mr. Smith


Tiba-tiba aku dicegat seseorang..

(…) : ngomong bentar.

“oke,” jawabku

***
Asiknyaa abis jalan jalan sama Ahsan :)


habisnya jarang banget dia ajak aku pergi T.T



Aku handak masuk ke kamar kostku, tapi tunggu,,,, sepertinya aku lupa sesuatu.


BUKU!! Aku belum mengembalikan buku yang aku pinjam ke perpus kota. bisa gawat nih kalo kena denda. kalo dendanya murah sih gapapa, ini, sehari aja mahal bangeeet -___-



cepat cepat aku masuk ke kamarku & mengambil novel ‘in paris I meet you’ serta ‘chicken soup for athlete soul’ yang kupinjam



kenapa aku buru-buru? 10 menit lagi perpus tutup!! >.< Aku berjalan setengah berlari (gimana itu? ckck) tanpa kusadari aku menabrak seseorang… BRUKK “Maaf ya! aku bener bener nggak sengaja….” ujarku aku memungut bukuku, orang itu juga ikut membantu “Makasih..” kataku sambil tersenyum “Loh, Andre?” aku mengenyitkan kening. “Hehe, ehm.. kak.. aku..” Aku melihat jam tanganku. Gawaat, sebentar lagiii!!! >.<



“Duh, maaf bgt ndre, aku buru buru! ntaran ya ngoborolnya, sori, duluan..”



aku cepat-cepat meninggalkan andre. pergi ke perpus



“Kak Grace!” teriaknya saat aku hendak pergi


“Iya?”


“Aku ada perlu sama kk, nanti pulangnya aku tunggu disini!!” teriaknya lagi


“Siiip!” teriakku sambil mengacungkan jempol

***
Aku : mau ngomong apa sih, Mon?


Simon : aku cuma mau minta maaf mar, kalo udah nyakitin kamu.. maaf ya..


aku tersenyum kecil. Akhirnyaaa, ini yang aku tunggu tunggu Mon…


Aku : iya nggak papa kok mon…. aku juga minta maaf udah keterlaluan marahin kamu.. tapi Stella?


Simon menggenggam tanganku


“Stella masa laluku. yang ada buat aku sekarang cuma kamu, Mar.” ia menatapku dalam dalam



Tak kusangka Stella yang mengejar Simon melihat kami berdua, air mata pun mengalir dari sudut matanya..




“Jangan kira aku bakal nyerahin Simon ke kamu, Mar… asal kamu tau aku masih sayang sama dia..”








***


Hh.. untuuung nggak didenda.. batinku. oya, sekarang temuin Andre dulu deh..


Aku pergi ke jembatan tempat kami bertemu tadi



Andre melihatku dan tersenyum



“Dari perpus ya kak?” tanyanya



“Iya. maaf ya tadi kutinggal.. keburu tutup soalnya hehe”



“Nggak papa kok kak.”



“jangan panggil kk deh, mentang mentang aku mantan senior kamu di klub, wkwk.. panggil grace ajaaa, biar lebih enak” ujarku



“Yaudah deh, greys.. hehe ^^”


“Nah gitu kan lebih enak dengernya.. oya, tadi mau ada perlu apa sama aku?”


“Ya ampun, sampai lupa..”



Andre mengeluarkan sebuah kamera.


“Minta fotomu ya?” ia nyengir


“Hah? buat apaan?” tanyaku heran


“Eh.. ehm.. buat apa yaaak?” Andre menggaruk kepalanya


“Oh! buat bikin artikel tentang kampus kita! hhe” ujarnya


“Ya elah… kenapa harus aku? yang lain juga ada kali..”


“Yang lain udah.. sekarang kamu ya, please..” pinta Andre


“Hmm.. yodah okay..disini aja kan? ga pake lama yaa..”


“Sip deh..”





ckrek ckrek ckrek andre mulai mengambil fotoku



“Wah.. kamu luwes banget sih di depan kamera, hasilnya bagus greys!” ujar andre. wajahnya berseri seri



“Makasih” aku tersenyum kecil
“Jadi model aja greys. kamu fotogenic banget!”


“Ogah ah, aku mau nerusin kuliah aja. lagian aku udah terlanjur cinta sama..”


“sama sapa???” Andre tiba tiba mendekatiku. ia terlihat penasaran


“sama bulutangkissss maksudkuuuuu” jawabku cengengesan


“jiah, kirain”


“kirain apa?” aku melotot lalu mencubit lengannya


“gajadi kok, wkwk”



***




“Woiii, kamu jadi bintang iklan mau ga? mau ya??”


“Hah? bintang iklan?”

My Love Your Love Part 19

“Mau apa?” tanyaku ketus



“Jangan galak dong Marrr… ntar cantiknya ilang…” Simon mencubit pipiku



“Hmm yaa, trus mau ngomong apa? udah to the point aja deh Mon”



“emm.. tadi mau ngomong apa ya? duh lupa!” Simon menepuk jidatnya


“Oh iyaaa… sandal jepit kamu bagus marrr!” ujarnya polos



cuma mau bilang sandal jepit bagus? minta maaf kek, haduuh, bocah satu ini ngabisin waktuku aja!



Aku menghela napas



“Makan tuh sandal jepit!!!” aku meninggalkan Simon, masuk ke kamar sambil membanting pintu



“Bikin salaah lagiii kamu Mon…” Simon menggigit bibirnya



***


“Diih nape marah marah neng?” tanya Butet ketika aku masuk


“Orang gila di depan bikin gw emosi :(”


“Sabaaaaaaar, marseeeel” Vita berkata sambil mengunyah keripik kentang



“Makasih yaa sobb..” aku menepuk pundak Butet & Vita lalu ngemil bareng mereka


***


Sore


Aku ikut prihatin sama masalahnya maria :( pengin bantu, tapi gimana caranya coba? kalo nasehatin, sok bijak ah, padahal masalahku aja banyak dan belum selesai semuanya :(



Hei, tiba-tiba aku jadi kangen basket nih! maen ah di lapangan deket kost..!



@lapangan



Wah badan kaku semua. rasanya sama kalo lama ga maen bultang…



Saat aku sedang men-dribbel bola, aku dipanggil seseorang

“Vitaaa, lama ga ketemuu” teriak orang itu

Aku menoleh


“Jiaah kamu toh Vent….”


“Emang dikirain sapa?”


“Kim Bum hehehehe”


“Jiah” Alvent mencubit pipiku


“Aku nggak kalah ganteng kan??” Alvent mengedipkan mata sambil mendekatkan kepalanya padaku



“Pedeee looo” aku menjitak kepalanya



“Ayo main!” ajaknya



“Main apa?” tanyaku



“Gobak sodor sambil jamuran.. ya basket laaah”



“wkwk oke deh, siapa takuuut!”




Kami pun bertanding 1 lawan 1. siapa yang paling banyak poinnya dalam 2 menit, dia yang menang


Awalnya aku ketinggalan poin. mainnya juga masih kedodoran. maklum, jarang maen sih, badan pegel pegel semuaaa



kedodoran poin 2-8 aku ngejerrr, nggak mau kalah dooong


sekarang 6-8 yess 1 angka lagi, perolehan sama


eh, si Alvent mah ga mau kalaaaah, ngrebut bola terus dari tangan akuuu.. emang dasar cowok, gengsi ngalah walaupun ama ceweknya sendiri



10 samaaa, tinggal 30 detik lagiii >.<



“Siaal, ngajak perang lo yee?” teriakku sambil ngos-ngosan


“Kalo iya napa? weeeek”


Kesempatan! dia lagi lengah! aku rebut aja bolanya!






“SET, duk duk duk”



aku merebut bola dari Alvent, menggiringnya ke gawang, lalu shoot….daaaaannnnn…….



BLUSH! Bola masuk ke dalam jaring! 12-10!!!!! Aku menang! Yeeeeaaaaaaaaaaaaay!!!!!!



“Yeaaaaah menaaaang!!” aku melompat kesenangan



“Emang ya, kapten tim cewek tangguh banget, susaaah ngalahinnya ckckc”

Alvent geleng geleng kepala sambil menyeka keringatnya dengan kaos



“Mantan” koreksiku


“Haha iya mantan sih. tapi kamu masih hebat lo vit. keren banget.” Alvent tersenyum manis



Kerenan senyum kamu ah, Vent, batinku



Arghh, Alvent memang ganteeng. nggak salah kalo banyak cewek yang naksir. aku aja kesengsem




“Woi, senyam senyum sendiri, naksir??” prtanyaan Alvent mengagetkanku


“kepedeaaaaan :p”




“daripada kurang pede, wekkk, eh gw bawa sesuatu Vit, bentar yaa”





**sejenak kemudiannnnn.. alvent datang dengan sebuah benda kecil di tangannya




“Nih kamera lomo dari kakak sepupuku. udah lama sih, tapi hasilnya bagus… coba yok”


“Oke deh. tapi aku malu Vent, ga biasa foto” ujarku


“gapapa kan sama aa’..”


“karepmulah” aku nyengir


Jari kami membentuk huruf V. aku berusaha tersenyum dan serileks mungkin..kemudiaaaan… say ‘cheeseee’ ^^… JEPRET!

My Love Your Love Part 18

“eh eh ini anak bedua kenape lagi? ya Tuhaaan” Vita melotot heran ke arahku & Maria


Aku juga heran. sebelumnya hanya aku. kok maria jadi ikutan??


“Heh, Tet, lu apain Maria? koq jadi ikutan aneh kaya lo sih?” Vita menyenggol lenganku sambil berbisik


“Sialan lo! bukan gw kali!” aku menjitak kepala Vita


“Lah trus? sebelumnya si Marsel bae bae aja kok”


Aku hanya mengangkat bahu, lalu melirik maria


Ia mengaduk aduk spaghetti-nya dengan lesu.


Emang dia jadi agak aneh sih. Kenapa ya?



Vita menghela nafas melihat kami berdua.




“Udah gini aja! Besok pagi pulang dari kampus, kita mampir ke café seberang. Trus kalian curhat semua masalah kalian ke gw!! Wajib dateng ye! awas kalo ga!!”



Aku membelalak. Maria yang tadinya diam memandangku. kami saling berpandangan.

Aduh, gawat nih, tapi yaudahlah gapapa, siapa tau bisa bantu nyelesaiin masalahku kalo bareng bareng.




***



**Sorenya…………………………….@cafe




Ketika aku datang, Maria & Vita sudah menunggu.


“Dasar leleeeeet, kita kedinginan nih di luarrrr…” ujar Vita saat aku mendekat


Yah, café ini memang outdoor sih, ditambah lagi, udara di London memang sedang dingin dinginnya.


“Sorry… kan udah biasa..” aku cengengesan


Vita memanyunkan bibirnya.


“Cepetan duduk, terus diskusiin masalah kalian.” perintah Vita



Aku menarik salah satu kursi.


“Kalo masalah gw, lo dah tau kan, Vit?” tanyaku


“Iya. Kalo itu sih udah. berarti sekarang….”


Kami berdua pun menoleh ke arah Maria. Maria yang sedang mengunyah kue bertanya polos “Apaan?”


“Curhaaat, neng geulis…” jawab Vita


“Haish, iya iya deh.” ujar Maria


Aku & Vita mendekat ke arah Maria supaya bisa mendengar dengan jelas.


“Ih, ga usah pada gitu juga kali!” Maria mendorong kepala kami berdua


“Sebenernya kemarin aku jemput Simon di bandara. Eh malah ketemu Stella!” kata Maria


“Stella, Stella yang chineese itu?!”


“Chineese, chineese, padahal sendirinya juga chineese” goda Maria


“Gw kan chineese jowo” sahutku


Kami bertiga tertawa bersama.




“Eh trus trus?” tanya Vita tak sabar


“Ya, biasa anak itu bikin onar… hancur deh rencana gw sama Simon! hiks” Raut wajah Maria mulai keruh


“Bikin onarnya gi..” ucapanku terputus


“Butet, sabar… ini juga belum selesai.. ” ujar Maria


“Yang paling nyebelin,,,”


“Apa? Apa??”


“Dia nyium Simon!” raut wajah Maria kali ini bear benar sedih


“Hah Kurang ajar banget tuh orang ckckc”


“Sabar ya Mar.. ” kataku


“Iya deh, makasih ya tet :)”


“Tapi lo nggak putus kan?” tanya Vita cemas


“Nggak tau deh.” Maria menggeleng lemah





Aku tertegun mendengar perkataan Maria barusan. Aku jadi sadar, Hendra cemburu karena ia memang sayang sama aku. Akunya mungkin juga kelewat mesra, walaupun nggak ada maksud.


“Eh gw duluan ya..” ujarku sambil mengencangkan jaket


“Loh, loh, koq cepet cepet?? mau kemana tet?” tanya Vita


“Urusan.. urusan..” jawabku sambil mengedipkan mata & tersenyum




***



Aku terengah engah mencari Hendra di seputaran taman kota. 10 menit yang lalu dia sms katanya lagi di taman.

Begitu aku melihat sosoknya sedang membaca buku, aku langsung menghampirinya.


“Hendraaa” aku memeluknya


“Apaa Butet?” ia tersenyum


Aku kaget. Ternyata dia udah ga marah lagi.

Beruntung ya aku punya pacar sabar banget kayak kamu, batinku




“Maaf ya Ndra.. aku ga sadar kalo udah nyakitin kamu…”



“Nggak papa kok. aku ngerti…. aku cuma cemburu aja, harap maklum ya tet.. aku kan ga mau kehilangan kamu..” Hendra membalas pelukanku



Mereka pun berpelukaaaaaaaaan ^^ (tapi bukan telettubies)


(penulis yang lagi mojok mandangin mereka cemburu nih ceritanya
penulis : so sweeeeet, aku juga mau, bikin iri ah! >,< kapan ya aku seperti itu?? wkwkwk) “Tadi Yong Dae nemuin aku.” kata Hendra tiba tiba “Hah? Ngapain dia?” aku sudah berpikir macam macam “Dia njelasin ke aku kalo kamu sama dia bener bener nggak ada apa apa. Katanya dia udah punya girlfriend kok di korsel.” ujar Hendra sambil tersenyum (penulis : koko, pacarnya LYD siapa?????? Hendra : ada deh, yang jelas cewek. sorry ya, ini rahasia cowok. *gajegajegajeeeeeeeee*) “Syukur deh. Sumpah aku gada apa apa Ndra.” “Iya aku percaya kok Butet sayanggg” Hendra mencium keningku *** “Maria, Maaarrrrr, Maria Mariaa, Marselll, Maria kristin Yuliantiii” Hhfft gangggguuuuu. Daritadi ada orang gila triak triak di depan kost. “Marrrrr, pacarmu ki wuedyan tenan e, mbok ditemuin aja napa? >,<” Vita berkata sambil menutup telinganya


“Iya nih ah Marrr, cepet temuiiin” tambah Greys


Butet ikutan manggut manggut


“Haaaa kalian iniii -____- yaudah deeeeh aku ngalaaah, 3 lawan satu sih siaaaal”


Aku pun keluar kamar.


*TO BE CONTINUED*