---1 januari 2010
My Happy Day, My Best Day :)
Seneng sekaligus deg-degan banget hari ini …. Tapi Ya Tuhan, ribet banget persiapannya..
Dari jam 8 pagi, aku sudah berada di ruang make up untuk mempersiapkan diri.
Aku memakai gaun satin biruku, menyanggul rambut, dan terakhir.. memakai sepasang higheels putih. Tak lupa aku memasang sepasang giwang pada telingaku.
Krieet..
Seseorang membuka pintu. Butet. Ia menghampiriku.
“Cantik bangeeeeeeeeet!!” ujarnya sambil memandangku from head to toe
“Makasiiiih haha jadi malu dikatain cantik sama cowok ganteng”
Butet mencubit pipiku “Sialan lu!!”
“Hehe piss deeh”
“Maria cantiiik!!!!”
Aku menoleh dan Vita langsung memelukku. Ada Greys juga.
“Diih Vita apaan deh” aku nyengir
“Cantik banget lo, sumpret deh”
“Ho oh ho oh!” Greys mengangguk mantap
“Haha thanks thanks” aku tertawa kecil
Krieet..
Sekali lagi pintu dibuka dan seseorang masuk. Ternyata Simon.
Ia terpana melihat penampilanku.
“Eciyeeh mempelai prianya udah dateng” seloroh Butet
Aku menjitak kepalanya pelan
“Udaaaah, sonoooh, langsung mulai ajeeee” Vita menarik tanganku ke arah tangan Simon
“Ah Vita apaan sih”
“Lo bedua kelamaan sih, pake malu malu kucing segala” ujar Vita
Aku dan Simon memalingkan wajah. Tersipu saking malunya.
“Ayo, Mar” Tiba-tiba saja Simon menggandeng tanganku. Aku hanya nurut saja.
“God Luck sist!” Vita mengacungkan jempolnya sambil berkedip
“Thanks!” sahutku berbisik, sambil mengedipkan mata juga.
***
“Hadirin sekalian.. kita masuk ke acara utama.. Pertunangan Maria dan Simon!”
Aku & Simon berjalan ke depan. Simon menggamit lenganku. Kami melewati para tamu. Duh, nervouss >,< Okay, stay cool, Maria..
Seketika para undangan terdiam. Hampir semua mata tertuju pada kami. Ada yang berdecak kagum. Ada yang melengos. Ada yang tersenyum kecil.
Huft.. akhirnya kami berdua sampai di depan. Berdiri di tengah tengah orang orang yang datang.
Setelah beberapa kata basa basi kami ucapkan, sekarang tiba saatnya pasang cincin dan ikrar, bagian paling penting dalam acara ini.
Simon berlutut. Ia mencium tanganku.
“Maria Kristin Yulianti, maukah kamu bertunangan denganku..?”
Aku tersenyum. Perasaanku bercampur antara bahagia dan terharu.
“Iya, Simon Santoso.”
Dan ia menyematkan cincin itu, di jari manis kiriku.
Aku menghampiri mereka bertiga.
“Selamat ya Mar!” Butet menyalami kedua tanganku
“Not single again, not in relationship, but engaged now” Vita tertawa kecil sambil menepuk pundakku.
Aku tersenyum malu.
“Kapan nih pada nyusul???” candaku
Kami semua tertawa. Doaku semoga 3 kawanku ini kelak mendapat kebahagiaan yang sama :)
***
Huaah, capek sekali, penat!… Tapi aku turut bahagia menyaksikan pertunangan sahabatku, Maria. Ia terlihat cantik sekali malam ini. Pasti saking bahagianya.
Mungkin pepatah yang mengatakan kalo cewek terlihat tambah cantik saat sedang jatuh cinta itu bener ya? Tapi kok kayaknya nggak berlaku sama aku.
Kapan ya aku seperti itu dengan Hendra? Memakai gaun yang indah, saling tukar cincin, dalam keremangan malam yang indah.. Ishh Butet! Kenapa pikiran kamu sekarang jadi roman begini??
Sedang asyik asyiknya berkhayal, seseorang mengetuk pintu kamarku
“Ya, siapa?”
“Hantuuuu”
“Kalo hantu aku nggak mau bukain!”
“Ya elah yana, ini aku, Hendra”
Krek.. Aku membuka pintu dan melihat Hendra berdiri di depan pintu
“Lama amat??” ia memanyunkan bibirnya
“Sengaja he he” aku nyengir
“Nakaaal Butett” ia menarik hidungku
“Ih lagian sapa suruh ngaku jadi hantu. ada beneran baru tau rasa”
kami berdua tertawa.
“Oya, ngomong ngomong ngapain kesini?”
“Oh, cuma mau bilang aja, besok kita berangkat ke pemalang. Nggak lupa kan ?”
Astagaaaa, nggak inget!! Aku belum nyiapin apa apa! Duh, mana mata nggak kompromi lagi..
“I..iya inget dong” aku tersenyum ragu
“Sip. Nite, Butet. See you next day.”
Begitu Hendra pergi, aku langsung menutup pintu.
Cepat-cepat aku turunkan koper dari atas lemari, dan mengambil baju seperlunya, setelah itu, tidur!!!
***
“Tet, Butet, banguun, katanya mau lamaran….” Vita menepuk nepuk pipiku
“Lamaran enak ajaaa” aku menempeleng pipinya
“Hehehe, yaudah buruan mandi!”
“Iya oneng, buru amat” aku mengambil handukku dan berjalan menuju kamar mandi
***
Habis mandi nih.. uhuyy segeeerr
“Ciyee udah mandiii, sonoh dandan yang cantiiik” seru Vita
“Pake gaun biar kayak ceweee” seru Maria
“Yang mao ke rumah cameer, pake parfum seember biar ga bau ketek” seru Greys
Aku menjitak kepala mereka bertiga
“Yee ngasih saran malah dijitak” Maria mengelus pelan kepalanya
“Biarin wek, cerewet banget sih lu pada, wkwkw” aku tertawa kecil dan masuk ke kamar.
***
Aku keluar kamar. Walaupun hari ini spesial, penampilanku nggak berubah, masih seperti biasa. Celana panjang, bedanya hari ini pake hem, biar lebih sopan hehe.
“Eh Butet” sapa Hendra
“Eheeeem, cepetan deeeh, gereget yang liat malah pada malu malu kucing” Vita mendorongku ke arah Hendra
Sebelum pergi, aku menoleh,
Maria, Vita, Greys serempak tersenyum sambil mengedipkan mata,
“Sukses Tet!!” ujar mereka
No comments:
Post a Comment